Translate

Senin, 13 April 2015

Nasihat Untuk Para Lelaki “ANDAI AKU TIDAK MENIKAH DENGANNYA”. . .



 
 
Nasihat Untuk Para Lelaki “ANDAI AKU TIDAK MENIKAH DENGANNYA” bersama Ust. DR. Syafiq Reza Basalamah, MA. 

 “innal hamdalillah, nahmaduhu wa nashta’inuhu wa nashtaghfiruhu” sungguh, segala puji hanya milik Allah Jalla Jallaluh, kita senantiasa memuja dan memujinya, memohon pertolongan hanya kepada-Nya, dan memohon ampun atas dosa-dosa yang kita lakukan, wa na’udzubillahi ming syururi an fusina wa sayyiati a’malina dan kita berlindung kepada Allah Jalla Jallaluh, dari kejahatan jiwa kita dan keburukan amal perbuatan kita, may yahdihillah fala mudzillalah wa may yudhlilhu fala hadialah, barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah Jalla Jallaluh, maka tidak satupun manusia yang dapat menyesatkan dia, beribu preman datang untuk menyesatkan dan memindahkan langkahnya dari jalan kebenaran langkahnya tidak akan tergerakkan kecuali bila Allah mengizinkannya, sebaliknya barangsiapa yang tersesat dalam kehidupan ini, maka tidak satupun manusia yang dapat mengembalikan dia kepada hidayah kecuali Allah Jalla Jallaluh.

Oleh karena itu dalam setiap shalat kita, kita senantiasa memohon kepada Allah Tabaroka wa Ta’ala, dengan mengucapkan Ihdinash Shirotol Mustaqim, tunjukkan kepada kami ya Allah, bimbinglah kami kepada jalan yang lurus. karna memang kita tidak pernah tahu, apakah sekarang ini tatkala kita dalam kondisi ngaji, mungkin disore hari, ada sebagian diantara kita yang sudah tidak beriman kembali. Maka ingat selalu kepada sabda Rasul SAW. Baadirubil a’maal fitanan kakitho illailil mudhlim, yus bihu fiihil abdu mu’minan wa yumsyi kaafiron wa yumsyimu’minan wa yusbihu kaafiron. Kata Rasul cepet-cepet kalian beramal sebelum datan gitu fitnah yang seperti potongan malam yang gelap gulita, dimana seorang dipagi harinya masih sholat shubuh mungkin, tapi malam harinya dia sudah dalam kondisi tidak beriman, sebagian yang sore harinya masih dalam kondisi beriman, tatkala fajar terbit dia sudah tidak beriman kepada Allah SWT. Maka sekali lagi, kita memohon kepada Allah, agar Allah menetapkan hati kita diatas agama-Nya.

Wa asyhadu’allaa Ilaa haillallah wah dahula syarikaalah, Wa asyhaduanna Muhammadan abduhu wa rasuluh shalawatu rabbi wassalamuhu ‘alaihi wa ‘ala ‘alihi wa ash habih wa man saaro ‘ala sunnatih illa yaumiddin.   Dan saya bersaksi bahwa tiada yang berhak disembah kecuali Allah Jalla Jallaluh, tiada yang pantas mendapatkan pengabdian kita, tiada yang layak mendengarkan Do’a dan rintihan kita kecuali Allah, Dia Esa tiada sekutu bagiNya. dan saya bersaksi bahwa Muhammad SAW. Adalah hamba utusanNya, dialah yang diutus oleh Allah kemuka bumi ini untuk menancapkan pilar-pilar tauhid dan mengajarkan kepada umat syari’at Allah. Semoga sholawat dan salam semoga seluruh berkah dan rahmah senantiasa ditambahkan untuk beliau, untuk keuarga beliau, yang terutama istri-istri beliau, Khadijah, A’isyah , Hafshah, Shafiyah, Zainab, Ummu Habibah dan seluruh istri Nabi yang lainnya, dan semoga para sahabat Nabi yang mereka telah menemani dengan setia, Nabi kita Muhammad SAW. Memperjuangkan Laa illaaha illallah menebarkan bendera laa illaaha illallah sehingga pada hari ini kita masih bisa merasakan ni’matnya iman dan islam ditempat ini, semoga Allah meridhoi mereka semua dan semoga Allah meridhoi kita bersama keridhoan-Nya terhadap mereka. Amma ba’ad.

Fa yaa ma’asirol muslimin rohimakumullah, pada hari ini tanggal 24 rabiulawal 1435 H di masjid manarul amal ini, saya akan berbicara sebagai seorang anak yang memiliki ibu, saya akan berbicara sebagai seorang kakak yang memiliki 2 adik perempuan, dan sebagai adik  yang memiliki 1 kakak perempuan, saya berbicara disini sebagai sorang bapak yang memiliki 2 putri, dan saya berbicara sebagai seorang suami yang bertanggungjawab atas istrinya, yang memiliki kewajiban untuk membahagiakan istrinya, saya ingin ibunda saya dihargai dan dihormati oleh ayah saya, saya ingin kakak saya disayangi dan dihormati oleh suaminya, dan saya mengharap bagimana adik-adik saya yang perempuan itu dihormati, dihargai, disayangi dan dibahagiakan oleh suaminya, dan saya ingin kelak kedua putri saya  tatkala keduanya menikah, mereka mendapatkan suami-suami yang menghargai perempuan, yang meletakkan mereka diposisi yang diletakkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Dan saya berbicara disini karena berusaha untuk lebih baik berbuat kepada istrinya.

Ma’asirol muslimin, antum semua disini sama posisinya seperti ana, antum anak atau kakak atau adik atau bapak atau antum seorang suami, atau calon-calon yang akan mempersuntingkan seorang wanita, ingatlah pernikahan itu ibadah, pernikahan adalah amalan yang penuh berkah, Dia sebuah sunnah dan tuntunan Nabi yang membawa Rahmah, betapa indahnya pernikahan itu, betapa indahnya takdir ilahi ini, Dia mendekatkan yang jauh, melekatkan yang renggang, Dia memudahkan yang susah dan sulit, nikah membuat yang buruk indah karena cinta, dan menikah dapat menyempurnakan separuh dari agama, Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Imam Tabrani dan hadits ini shohih, man rozzakohullah imroatan sholihatan fakod ‘a aanahu ‘ala syathri diinih fal yattakillah fi syathril atstsani, kata Rasul SAW barang siapa yang diberi karunia oleh Allah diberi rizqi seorang istri yang sholihah, maka Allah Jalla Jallaluh telah memberikan kepadanya bantuan diseparuh agamanya, ujian dunia ini 2, yang pertama, nafsu syahwat kita, yang kedua, mulut kita, tatkala Allah menjaga nafsu syahwat kita maka disini separuh sudah Allah sempurnakan, Allah bantu kita. Tidak halal dan tidak ada alasan bagi seorang lelaki yang berzina, bagi seorang lelaki yang mencari wanita simpanan, sedangkan Allah Jalla Jallaluh membolehkan baginya menikah, dimana hukum rajam telah menanti lelaki-lelaki yang berzina, setelah mereka menikah. Ma’asirol muslimin, tujuan menikah itu indah, dan semua mengharapkan pernikahan itu indah. Allah Jalla Jallaluh mengatakan tentang tujuan pernikahan ini dalam firman-Nya, disurah Ar-Rum ayat 21  wamin ayatihi an kholaqolakum min angfusikum azwajal litaskunu ilaiha waja’ala bainakum mawaddatau wa rohmah innafii dzalika liayatil likaumiy  yatafakkaruun. Dan dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Allah memiliki tanda kekuasaan yang banyak, Allah mempunyai tanda kebesaran yang tak terhingga, dan diantaranya, Allah menjadikan bagi kalian pasangan-pasangan dari diri kalian, untuk apa tujuannya? Litaskunu ilaiha agar kalian merasakan sakinah, agar kalian merasakan ketentraman, kebahagiaan, waja’ala bainakum mawaddatau warohmah, dan Allah jadikan diantara kalian mawaddah, cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda Allah bagi kaum yang berfikir.

Namun ternyata air laut tidak selalu tenang, bahkan kadangkala seorang istri, seorang wanita yang menikah dengan mengharap bahagia, ternyata pernikahannya membawa petaka, seorang wanita yang berharap pernikahannya dengan seorang lelaki, seorang akhwat menikah dengan seorang ikhwan dengan harapan dia membangun sebuah syurga di rumahnya, ternyata rumahnya menjadi neraka, detik-detik timer bom waktu itu terus bergulir berputar sampai tatkala datang masa nol,  boom, rumah yang dibangun hancur berkeping-keping, dikarenakan kebahagian itu sudah hilang dari rumah itu, permasalahan yang silih berganti, kegundahan yang tiada henti, keharmonisan yang telah mati, cinta yang hilang dari hati, kasih sayang telah berganti, derita yang pedih dan nyeri, kemana kadangkala wanita itu harus pergi, kemana? Kadangkala dia berkata “Andai Aku Tidak Menikah Dengannya”. Iaa, mungkin sebagian dari kita, sebagian dari ukhti-ukhti kita, mereka berkata tatkala kapal yang ditungganginya sudah tidak lagi layak untuk ditempati, ia kadang kala berkata “andai aku tidak menikah dengannya”, berandai-andai bukanlah jalan atau solusi, bahkan dia adalah membuka pintu syaiton, tapi sudahlah yang terjadi harus dihadapi dengan berusaha, berikhtiar, berupaya dan berdo’a kepada Rabbi serta menata hati. Hari ini saya hendak berkata kepada para suami, Na’am.

Kajian ini pada dasarnya khusus untuk kaum lelaki, dan kehadiran bapak-bapak disini membuat saya bahagia, karena antum semua adalah Nahkoda, antum semua adalah pemimpin, ada sebuah ayat, ayat ini menjadi senjata bagi kaum lelaki, arrijalu kawwamuna ‘alan nisa, sedikit ribut sama istrinya keluar ayat ini,  arrijalu kawwamuna ‘alan nisa bima fadhdholallohu ba’dhohum ‘ala ba’din wabima angfaku min amwalihim, lelaki–lelaki itu pemimpin, kau ini harus nurut! Ma syaa Allah, naam. Betul ayat itu gak salah, arrijal, kowwam, lelaki itu pemimpin, tapi, apa arti pemimpin itu?

Yang pertama, pemimpin itu, yang namanya kowwam dalam bahasa arab itu adalah mereka yang melakukan pengarahan, dia mengarahkan istrinya. 2 Kemudian, dia mengayomi istrinya, dan yang ke3 dia melindungi istrinya. Jadi kalau antum merasa ana pemimpin dirumah, tolong tiga hal ini dibawa dalam kepemimpinanmu, jangan hanya sekedar keinginannya dituruti, perintahnya dilaksanakan dan dipatuhi, jangan!, berikan kepada istri kita yang namanya himayah perlindungan kepada dia, berikan kasih sayang. Dan ingat pula, memang Allah menjadikan lelaki kowwam karena Allah telah memuliakan mereka, bima fadhdholallohu ba’dhohum ‘ala ba’din, Allah telah memberikan keutamaan kaum lelaki atas wanita, wabima angfaku min amwalihim, yang kedua karna lelaki memberikan nafkah, tatkala seorang suami tidak memberikan nafkah kepada istrinya, maka kepemimpinannya akan pincang disini, apalagi yang ngasih makan istrinya, Yang kerja istrinya, ingat! Tolong dilengkapi hal itu. Jadi, nikah itu bukan hanya enak, tapi nikah itu berat sekali, berat, kita bakal dimintai pertanggungjawaban tentang pernikahan itu.

Allah Jalla Jallaluh menceritakan tentang pernikahan ini, tentang bagaimana seorang wanita, yang kita tidak pernah membesarkan dia, yang kita tidak pernah turut campur dalam mendidik dia, tatkala dia besar, tatkala dia dewasa, kita datang meminangnya, dan orang tuanya memberikan kepada kita. Allah mengatakan wa akhodzna minkum mitsaqon gholidho, dan istri-istri kalian itu telah mengambil satu perjanjian besar kepada kalian, apa perjanjian itu? Tatkala si orang tua mengatakan kepada antum, tatkala bapaknya menikahkan putrinya kepada antum, dia mengatakan Yaa Fulan! Un kikhuka ‘ala ma amarallohu bihi min imsakin bima’rufin au tasrikhin bi ikhsan. Wahai fulan, aku nikahkan kau atas perintah Allah Jalla Jallaluh, agar engkau menjaga putriku dengan baik, agar engkau menjaga, merawat putriku dengan baik atau kau lepas dia dengan baik-baik pula. Itu perjanjiannya. Kemudian sang ayah mengatakan yaa fulan, zawazjtuka wa angkahtuka binti, wahai fulan, aku nikahkan kau, aku kawin kau dengan putriku dengan mahar sekian, itu perjanjian besar sekali. Bagaiman kita tidak pernah mendidik itu anak, kita bawa pulang kerumah kita, orang tuanya tidak pernah tau apakah bakal bahagia putrinya dengan kita, takut orang tua. Tapi dia mengharap.! Maka, ingatlah kepada sabda Rasul SAW, Rasul SAW hidup setelah masa jahiliyah, beliau tahu bagaimana lekai-lelaki menggauli wanita-wanita pada masa itu. Maka beliau berkata, istausu bin nisaa’i khoiron, Rasul mengatakan dalam hadits lain, fattakulloha fin nisaa’, jaga wasiatku kepada wanita agar kalian terus berbuat baik kepada mereka. Wanita itu istri kita, ibunda kita, adik kita, kakak kita, atau putri kita. Jaga mereka dengan baik-baik bertakwalah kepada Allah jalla jallaluh, fainnakum akhotumuhunna biamanillah, kalian mengambil mereka dengan amanat dari Allah jalla jallaluh, ngambil itu anak memindahkan itu putri dari orang tuanya kerumah kita itu amanat dari Allah jalla jallaluh, bertakwalah kalian. Was tahnaltum furujahunna bi kalimatillah, subhanallah, itu perempuan yang awalnya haram, jadi halal karena kalimat Allah jalla jallaluh, maka bertakwalah, jagalah, itu wanita-wanita dengan baik.

Kita perlu mengenali tabiat wanita, saya ingin mengajak bapak-bapak, agar kita kenal tabiat wanita ini, karna tak kenal maka tak sayang, orang yang baru naik mobil baru, nih baru mobil baru nih, masuk nggak tahu, kontaknya dimana? Ternyata udah nggak pakai kontak, ada yang tinggal di klik udah hidup. Ma syaa Allah, nurunin jendela nggak tahu dari mana? Ternyata tinggal bilang turun, dia turun. Ma syaa Allah, tapi kita harus tahu, kalau kita nggak ngerti kita bodoh didalam sono. Mobil yang mewah yang bagus akan menjadi seperti mobil yang nggak ada artinya. Kata dia enakan yang mobil lama, kata dia. Maka ingat kadang kala sok tahu itu pangkal petaka. Janganlah ustadz, ana ini sudah nikah 20 tahun, ya kadang kala kita belum ngerti, dimana tabiat wanita ini, saya tidak mengatakan saya ngerti, sama jama’ah. Kalau saya boleh ngomong, saya baru kenal istri saya itu, mungkin yaa, 9 bulan yang lalu, padahal saya nikah sama dia sudah 10 tahun. Bayangkan. Ketika saya baca sebuah buku, diperpustakaan masjid Nabawi, saya lupa judul buku itu, berkaitan dengan wanita. Subhanallah, saya benar-benar leleh, ketika dia ceritakan bahwasannya wanita itu tidak diciptakan dari baja, kalau wanita itu dari baja dia akan leleh, wanita itu tidak diciptakan dari batu, kalu dari batu dia sudah hancur berkeing-keping menjadi krikil. Kenapa? Karena tugas dia yang berat. Maka dari itu Allah menciptakan wanita dari tulang rusuk, yang ada disamping kita. Wanita itu mendengarkan ocehan kita, mendengarkan amarah kita, dia hamil anak kita, dia gendong anak kita tahan dia. Dalam kondisi hamil pun kita lihat istri kita, dia tetep bikinin kita kopi, dia tetep menyediakan makan buat kita, kita sok raja! Dan dia tidak pernak mengeluh. Malam hari jam 12 malam, sikecil nangis siapa yang bangun? Bapaknya bangun? Nggak ada. Ibunya yang bangun. Kita lihat, saya, saya nggak ngomong orang lainlah, saya gendong anak saya berapa menit sudah capek, ibunya gendong berjam-jam saya lihat subhanallah, padahal kita lebih kuat dari wanita. Tapi ternyata mereka diciptakan dari tulang rusuk yang memang dipersiapkan untuk mendampingi lelaki.

BERSAMBUNG. . .

rose in the sea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar