Nasihat Untuk Para Lelaki “ANDAI AKU
TIDAK MENIKAH DENGANNYA” bersama Ust. DR. Syafiq Reza Basalamah, MA.
“innal hamdalillah, nahmaduhu wa nashta’inuhu wa
nashtaghfiruhu” sungguh, segala puji hanya milik Allah Jalla Jallaluh,
kita senantiasa memuja dan memujinya, memohon pertolongan hanya kepada-Nya, dan
memohon ampun atas dosa-dosa yang kita lakukan, wa na’udzubillahi ming
syururi an fusina wa sayyiati a’malina dan kita berlindung kepada Allah
Jalla Jallaluh, dari kejahatan jiwa kita dan keburukan amal perbuatan kita,
may yahdihillah fala mudzillalah wa may yudhlilhu fala hadialah, barang
siapa yang diberi petunjuk oleh Allah Jalla Jallaluh, maka tidak satupun
manusia yang dapat menyesatkan dia, beribu preman datang untuk menyesatkan dan
memindahkan langkahnya dari jalan kebenaran langkahnya tidak akan tergerakkan
kecuali bila Allah mengizinkannya, sebaliknya barangsiapa yang tersesat dalam
kehidupan ini, maka tidak satupun manusia yang dapat mengembalikan dia kepada
hidayah kecuali Allah Jalla Jallaluh.
Oleh karena itu dalam setiap shalat kita, kita senantiasa memohon
kepada Allah Tabaroka wa Ta’ala, dengan mengucapkan Ihdinash Shirotol
Mustaqim, tunjukkan kepada kami ya Allah, bimbinglah kami kepada jalan yang
lurus. karna memang kita tidak pernah tahu, apakah sekarang ini tatkala kita
dalam kondisi ngaji, mungkin disore hari, ada sebagian diantara kita yang sudah
tidak beriman kembali. Maka ingat selalu kepada sabda Rasul SAW. Baadirubil
a’maal fitanan kakitho illailil mudhlim, yus bihu fiihil abdu mu’minan wa
yumsyi kaafiron wa yumsyimu’minan wa yusbihu kaafiron. Kata Rasul
cepet-cepet kalian beramal sebelum datan gitu fitnah yang seperti potongan
malam yang gelap gulita, dimana seorang dipagi harinya masih sholat shubuh
mungkin, tapi malam harinya dia sudah dalam kondisi tidak beriman, sebagian
yang sore harinya masih dalam kondisi beriman, tatkala fajar terbit dia sudah
tidak beriman kepada Allah SWT. Maka sekali lagi, kita memohon kepada Allah,
agar Allah menetapkan hati kita diatas agama-Nya.
Wa asyhadu’allaa Ilaa haillallah wah dahula syarikaalah, Wa
asyhaduanna Muhammadan abduhu wa rasuluh shalawatu rabbi wassalamuhu ‘alaihi wa
‘ala ‘alihi wa ash habih wa man saaro ‘ala sunnatih illa yaumiddin.
Dan saya bersaksi bahwa tiada yang berhak disembah kecuali Allah
Jalla Jallaluh, tiada yang pantas mendapatkan pengabdian kita, tiada yang
layak mendengarkan Do’a dan rintihan kita kecuali Allah, Dia Esa tiada
sekutu bagiNya. dan saya bersaksi bahwa Muhammad SAW. Adalah hamba
utusanNya, dialah yang diutus oleh Allah kemuka bumi ini untuk menancapkan
pilar-pilar tauhid dan mengajarkan kepada umat syari’at Allah. Semoga sholawat
dan salam semoga seluruh berkah dan rahmah senantiasa ditambahkan untuk beliau,
untuk keuarga beliau, yang terutama istri-istri beliau, Khadijah, A’isyah ,
Hafshah, Shafiyah, Zainab, Ummu Habibah dan seluruh istri Nabi yang
lainnya, dan semoga para sahabat Nabi yang mereka telah menemani dengan setia,
Nabi kita Muhammad SAW. Memperjuangkan Laa illaaha illallah
menebarkan bendera laa illaaha illallah sehingga pada hari ini kita
masih bisa merasakan ni’matnya iman dan islam ditempat ini, semoga Allah
meridhoi mereka semua dan semoga Allah meridhoi kita bersama keridhoan-Nya
terhadap mereka. Amma ba’ad.
Fa yaa ma’asirol muslimin rohimakumullah, pada
hari ini tanggal 24 rabiulawal 1435 H di masjid manarul amal ini, saya akan berbicara sebagai seorang anak
yang memiliki ibu, saya akan berbicara sebagai seorang kakak yang memiliki 2
adik perempuan, dan sebagai adik yang memiliki 1 kakak perempuan, saya
berbicara disini sebagai sorang bapak yang memiliki 2 putri, dan saya berbicara
sebagai seorang suami yang bertanggungjawab atas istrinya, yang memiliki
kewajiban untuk membahagiakan istrinya, saya ingin ibunda saya dihargai dan
dihormati oleh ayah saya, saya ingin kakak saya disayangi dan dihormati oleh
suaminya, dan saya mengharap bagimana adik-adik saya yang perempuan itu
dihormati, dihargai, disayangi dan dibahagiakan oleh suaminya, dan saya ingin
kelak kedua putri saya tatkala keduanya menikah, mereka mendapatkan
suami-suami yang menghargai perempuan, yang meletakkan mereka diposisi yang
diletakkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Dan saya berbicara disini karena berusaha
untuk lebih baik berbuat kepada istrinya.
Ma’asirol muslimin, antum semua disini sama
posisinya seperti ana, antum anak atau kakak atau adik atau bapak atau antum
seorang suami, atau calon-calon yang akan mempersuntingkan seorang wanita,
ingatlah pernikahan itu ibadah, pernikahan adalah amalan yang penuh berkah, Dia
sebuah sunnah dan tuntunan Nabi yang membawa Rahmah, betapa indahnya pernikahan
itu, betapa indahnya takdir ilahi ini, Dia mendekatkan yang jauh, melekatkan
yang renggang, Dia memudahkan yang susah dan sulit, nikah membuat yang buruk
indah karena cinta, dan menikah dapat menyempurnakan separuh dari agama,
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Imam Tabrani dan hadits
ini shohih, man rozzakohullah imroatan sholihatan fakod ‘a aanahu ‘ala
syathri diinih fal yattakillah fi syathril atstsani, kata Rasul SAW barang
siapa yang diberi karunia oleh Allah diberi rizqi seorang istri yang sholihah,
maka Allah Jalla Jallaluh telah memberikan kepadanya bantuan diseparuh
agamanya, ujian dunia ini 2, yang pertama, nafsu syahwat kita, yang kedua,
mulut kita, tatkala Allah menjaga nafsu syahwat kita maka disini separuh sudah
Allah sempurnakan, Allah bantu kita. Tidak halal dan tidak ada alasan bagi
seorang lelaki yang berzina, bagi seorang lelaki yang mencari wanita simpanan,
sedangkan Allah Jalla Jallaluh membolehkan baginya menikah, dimana hukum
rajam telah menanti lelaki-lelaki yang berzina, setelah mereka menikah. Ma’asirol
muslimin, tujuan menikah itu indah, dan semua mengharapkan pernikahan itu
indah. Allah Jalla Jallaluh mengatakan tentang tujuan pernikahan ini
dalam firman-Nya, disurah Ar-Rum ayat 21 wamin ayatihi an kholaqolakum
min angfusikum azwajal litaskunu ilaiha waja’ala bainakum mawaddatau wa rohmah
innafii dzalika liayatil likaumiy yatafakkaruun. Dan dari tanda-tanda
kekuasaan Allah, Allah memiliki tanda kekuasaan yang banyak, Allah mempunyai
tanda kebesaran yang tak terhingga, dan diantaranya, Allah menjadikan bagi
kalian pasangan-pasangan dari diri kalian, untuk apa tujuannya? Litaskunu
ilaiha agar kalian merasakan sakinah, agar kalian merasakan ketentraman,
kebahagiaan, waja’ala bainakum mawaddatau warohmah, dan Allah jadikan diantara
kalian mawaddah, cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya, pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda Allah bagi kaum yang berfikir.
Namun ternyata air laut tidak selalu tenang, bahkan kadangkala
seorang istri, seorang wanita yang menikah dengan mengharap bahagia, ternyata
pernikahannya membawa petaka, seorang wanita yang berharap pernikahannya dengan
seorang lelaki, seorang akhwat menikah dengan seorang ikhwan dengan harapan dia
membangun sebuah syurga di rumahnya, ternyata rumahnya menjadi neraka,
detik-detik timer bom waktu itu terus bergulir berputar sampai tatkala datang
masa nol, boom, rumah yang dibangun hancur berkeping-keping, dikarenakan
kebahagian itu sudah hilang dari rumah itu, permasalahan yang silih berganti,
kegundahan yang tiada henti, keharmonisan yang telah mati, cinta yang hilang
dari hati, kasih sayang telah berganti, derita yang pedih dan nyeri, kemana
kadangkala wanita itu harus pergi, kemana? Kadangkala dia berkata “Andai Aku
Tidak Menikah Dengannya”. Iaa, mungkin sebagian dari kita, sebagian dari
ukhti-ukhti kita, mereka berkata tatkala kapal yang ditungganginya sudah tidak
lagi layak untuk ditempati, ia kadang kala berkata “andai aku tidak menikah
dengannya”, berandai-andai bukanlah jalan atau solusi, bahkan dia adalah
membuka pintu syaiton, tapi sudahlah yang terjadi harus dihadapi dengan
berusaha, berikhtiar, berupaya dan berdo’a kepada Rabbi serta menata hati. Hari
ini saya hendak berkata kepada para suami, Na’am.
Kajian ini pada dasarnya khusus untuk kaum lelaki, dan kehadiran
bapak-bapak disini membuat saya bahagia, karena antum semua adalah Nahkoda,
antum semua adalah pemimpin, ada sebuah ayat, ayat ini menjadi senjata bagi
kaum lelaki, arrijalu kawwamuna ‘alan nisa, sedikit ribut sama istrinya
keluar ayat ini, arrijalu kawwamuna ‘alan nisa bima fadhdholallohu
ba’dhohum ‘ala ba’din wabima angfaku min amwalihim, lelaki–lelaki itu
pemimpin, kau ini harus nurut! Ma syaa Allah, naam. Betul ayat itu gak salah,
arrijal, kowwam, lelaki itu pemimpin, tapi, apa arti pemimpin itu?
Yang pertama, pemimpin itu, yang namanya kowwam dalam
bahasa arab itu adalah mereka yang melakukan pengarahan, dia mengarahkan
istrinya. 2 Kemudian, dia mengayomi istrinya, dan yang ke3 dia melindungi
istrinya. Jadi kalau antum merasa ana pemimpin dirumah, tolong tiga hal ini
dibawa dalam kepemimpinanmu, jangan hanya sekedar keinginannya dituruti,
perintahnya dilaksanakan dan dipatuhi, jangan!, berikan kepada istri kita yang
namanya himayah perlindungan kepada dia, berikan kasih sayang. Dan ingat
pula, memang Allah menjadikan lelaki kowwam karena Allah telah
memuliakan mereka, bima fadhdholallohu ba’dhohum ‘ala ba’din, Allah
telah memberikan keutamaan kaum lelaki atas wanita, wabima angfaku min
amwalihim, yang kedua karna lelaki memberikan nafkah, tatkala seorang suami
tidak memberikan nafkah kepada istrinya, maka kepemimpinannya akan pincang
disini, apalagi yang ngasih makan istrinya, Yang kerja istrinya, ingat! Tolong
dilengkapi hal itu. Jadi, nikah itu bukan hanya enak, tapi nikah itu berat
sekali, berat, kita bakal dimintai pertanggungjawaban tentang pernikahan itu.
Allah Jalla Jallaluh menceritakan tentang
pernikahan ini, tentang bagaimana seorang wanita, yang kita tidak pernah membesarkan
dia, yang kita tidak pernah turut campur dalam mendidik dia, tatkala dia besar,
tatkala dia dewasa, kita datang meminangnya, dan orang tuanya memberikan kepada
kita. Allah mengatakan wa akhodzna minkum mitsaqon gholidho, dan
istri-istri kalian itu telah mengambil satu perjanjian besar kepada kalian, apa
perjanjian itu? Tatkala si orang tua mengatakan kepada antum, tatkala bapaknya
menikahkan putrinya kepada antum, dia mengatakan Yaa Fulan! Un kikhuka ‘ala
ma amarallohu bihi min imsakin bima’rufin au tasrikhin bi ikhsan. Wahai
fulan, aku nikahkan kau atas perintah Allah Jalla Jallaluh, agar engkau
menjaga putriku dengan baik, agar engkau menjaga, merawat putriku dengan baik
atau kau lepas dia dengan baik-baik pula. Itu perjanjiannya. Kemudian sang ayah
mengatakan yaa fulan, zawazjtuka wa angkahtuka binti, wahai fulan, aku
nikahkan kau, aku kawin kau dengan putriku dengan mahar sekian, itu perjanjian
besar sekali. Bagaiman kita tidak pernah mendidik itu anak, kita bawa pulang
kerumah kita, orang tuanya tidak pernah tau apakah bakal bahagia putrinya
dengan kita, takut orang tua. Tapi dia mengharap.! Maka, ingatlah kepada sabda
Rasul SAW, Rasul SAW hidup setelah masa jahiliyah, beliau tahu bagaimana
lekai-lelaki menggauli wanita-wanita pada masa itu. Maka beliau berkata,
istausu bin nisaa’i khoiron, Rasul mengatakan dalam hadits lain, fattakulloha
fin nisaa’, jaga wasiatku kepada wanita agar kalian terus berbuat baik kepada
mereka. Wanita itu istri kita, ibunda kita, adik kita, kakak kita, atau putri
kita. Jaga mereka dengan baik-baik bertakwalah kepada Allah jalla jallaluh,
fainnakum akhotumuhunna biamanillah, kalian mengambil mereka dengan amanat dari
Allah jalla jallaluh, ngambil itu anak memindahkan itu putri dari orang tuanya
kerumah kita itu amanat dari Allah jalla jallaluh, bertakwalah kalian. Was
tahnaltum furujahunna bi kalimatillah, subhanallah, itu perempuan yang awalnya
haram, jadi halal karena kalimat Allah jalla jallaluh, maka bertakwalah,
jagalah, itu wanita-wanita dengan baik.
Kita perlu mengenali tabiat wanita, saya ingin mengajak
bapak-bapak, agar kita kenal tabiat wanita ini, karna tak kenal maka tak
sayang, orang yang baru naik mobil baru, nih baru mobil baru nih, masuk nggak
tahu, kontaknya dimana? Ternyata udah nggak pakai kontak, ada yang tinggal di
klik udah hidup. Ma syaa Allah, nurunin jendela nggak tahu dari mana? Ternyata
tinggal bilang turun, dia turun. Ma syaa Allah, tapi kita harus tahu, kalau
kita nggak ngerti kita bodoh didalam sono. Mobil yang mewah yang bagus akan
menjadi seperti mobil yang nggak ada artinya. Kata dia enakan yang mobil lama,
kata dia. Maka ingat kadang kala sok tahu itu pangkal petaka. Janganlah ustadz,
ana ini sudah nikah 20 tahun, ya kadang kala kita belum ngerti, dimana tabiat
wanita ini, saya tidak mengatakan saya ngerti, sama jama’ah. Kalau saya boleh
ngomong, saya baru kenal istri saya itu, mungkin yaa, 9 bulan yang lalu,
padahal saya nikah sama dia sudah 10 tahun. Bayangkan. Ketika saya baca sebuah
buku, diperpustakaan masjid Nabawi, saya lupa judul buku itu, berkaitan dengan
wanita. Subhanallah, saya benar-benar leleh, ketika dia ceritakan bahwasannya
wanita itu tidak diciptakan dari baja, kalau wanita itu dari baja dia akan
leleh, wanita itu tidak diciptakan dari batu, kalu dari batu dia sudah hancur
berkeing-keping menjadi krikil. Kenapa? Karena tugas dia yang berat. Maka dari
itu Allah menciptakan wanita dari tulang rusuk, yang ada disamping kita. Wanita
itu mendengarkan ocehan kita, mendengarkan amarah kita, dia hamil anak kita,
dia gendong anak kita tahan dia. Dalam kondisi hamil pun kita lihat istri kita,
dia tetep bikinin kita kopi, dia tetep menyediakan makan buat kita, kita sok
raja! Dan dia tidak pernak mengeluh. Malam hari jam 12 malam, sikecil nangis
siapa yang bangun? Bapaknya bangun? Nggak ada. Ibunya yang bangun. Kita lihat,
saya, saya nggak ngomong orang lainlah, saya gendong anak saya berapa menit
sudah capek, ibunya gendong berjam-jam saya lihat subhanallah, padahal kita
lebih kuat dari wanita. Tapi ternyata mereka diciptakan dari tulang rusuk yang
memang dipersiapkan untuk mendampingi lelaki.
BERSAMBUNG. . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar