Translate

Jumat, 17 April 2015

Bagaikan menanti pelangi di malam hari




Saat ini arah jarum jam tepat pada angka 23.00,
angin malam yang dingin,
menembus hingga tulang rusukku.

Aku belum juga dapat terlelap dalam tidurku.
Lamunanku tak dapat ku buyarkan.
Semakin aku coba untuk tak memikirkanmu,
semakin bayangmu tak mau lari dariku.
Bagaikan menanti datangnya pelangi dimalam hari,
yang tak kan pernah datang.
Begitu indahnya pelangi, tapi aku tak dapat melihatnya di malam hari.

Begitu pula cintamu, begitu indah kau ukir,
tapi aku tak dapat merasakannya setiap waktu.
Suara jangkrik malam ini pun tak mampu menghiburku.
Aku tak mampu lagi menopang semua ini.
Ku sandarkan tubuhku pada tembok kamarku.
Kutekuk kakiku, hingga lututku bertemu dengan wajahku.
Kubenamkan wajaku di sana.
Air mataku tumpah ruah,
hanya isak tangis yang memenuhi ruangan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar