Translate

Minggu, 26 April 2015

Syair Abu Nawas

Ilahi lastu lilfirdausi ahla,
Walaa aqwa ‘ala naaril jahiimi
Fahabli taubatan wagfir dzunubi,
Fainaka ghafirudz-dzambi azhimi ...
Dzunubi mitslu a’daadir rimali,
Fahabli taubatan ya Dzal Jalaali,
Wa ‘umri naqishu fi kulli yaumi,
Wa dzanbi zaaidun kaifa –htimali
Ilahi ‘abdukal ‘aashi ataak,
Muqirran bi dzunubi wa qad da’aaka
Fain taghfir fa anta lidzaka ahlun,
Wain tadrud faman narju siwaaka
**********
Wahai Tuhanku... aku sebetulnya tak layak masuk surgaMu,
Tapi.. aku juga tak sanggup menahan amuk nerakaMu,
Karena itu mohon terima taubatku ampunkan dosa-dosaku
Sesungguhnya Engkaulah maha pengampun dosa-dosa besar
Dosa-dosaku bagaikan bilangan butir pasir
Maka berilah ampunkan oh Tuhanku yang Maha Agung
Setiap hari umurku terus berkurang
Sedangkan dosaku terus menggunung,
Bagaimana aku menanggungnya..
Wahai Tuhan, hamba-Mu yang pendosa ini
Datang bersimpuh ke hadapan-Mu
Mengakui segala dosaku
Mengadu dan memohon kepada-Mu
Kalau Engkau ampuni itu karena
Engkau sajalah yang bisa mengampuni
Tapi kalau Engkau tolak, kepada siapa lagi kami mohon
Ampun selain kepada-Mu ?

Heart 2 Heart

Sebuah kisah dalam elegi waktu yang singkat, harmonic teratur yang mengisahkan tentang Teman, Keluarga, dan Cinta...
Tentang arti sebuah pertemanan yang tulus tanpa pamrih,
Tentang sebuah keluarga yang ingin bahagia,
Tentang pengorbanan yang indah demi sang “CINTA”
“Kalau kita jodoh, kita pasti ketemu lagi”
      Sungguh benar birai ungkapaan... Bukankah takdir telah jelas menuliskan goresan-goresan hidup sang insan?  Tak perlu ada kesengajaan dalam tiap kebetulan, tak perlu ada celah yang harus diisi, Tak seperti beberapa kisah cinta yang dipaksakan. Saat bahagia begitu miris terdengar...
      Demikian pula tercetus sebuah apresiasi delam benak ini. Memang indah kisah cinta diantara Indah dan Pandu, memanglah syahdu pengorbanan berlambang Cinta...
Pada rute dalam alur cerita, tertangkaplah bayang mengenai harapan yang muncul ditengah keputusasaan, tentang impian yang bertahan diantara keraguan, dan tentang cinta yang memberikan alasan untuk bertahan hidup.
      Tapi jelaslah tergambar pula , bahwa cinta yang mereka janjikan hanyalah “Fana”  dunia... Tak ada yang abadi.. Bahkan terkesan terlalu dipaksakan. Bukan hal yang baik untuk ditiru oleh muda-mudi yang menyimpan perasaan terhadap lawan jenisnya. Bukan tentang keromantisan cerita yang diidamkan para kaum wanita, cinta yang indah yang berawal dari pandangan pertama di danau kenangan. Bukan pula tentang dua insan yang merajut kasih dalam dunia mereka berdua. Rengguklah madu cerita dan singkirkanlah pahit cerita yang dapat menjerumuskan.      
      Bahwa teman terbaik adalah saat ia mampu meredam sakitmu dan menuntunmu bahwa hidup tak akan berakhir. Masih ada Tuhan dan nikmatnya yang tak terhingga.
      Bahwa orang tua yang baik adalah mereka yang memberikan apa yang anak butuhkan bukan inginkan. Dan jika kau mencintai seseorang, maka jagalah dia. Jangan rusak bentengnya dan bentengmu. Jika dia tulang rusukmu maka yakinlah sampai kapanpun tak akan pernah tertukar. Bersabarlah...

Sabtu, 25 April 2015

Ini Tanganku di Atas Tanganmu, Mataku Tidak Akan Bisa Terpejam Hingga Engkau Ridha...






Bismillah....
Saya persembahkan untukmu para Akhowatiy fillah... baik yang belum menikah ataupun yang sudah menikah. Baik yang masih muda ataupun yang sudah tua. Baik yang sudah memiliki anak perempuan atau yang belum memilikinya. Renungkanlah hadits berikut.



Diriwayatkan dari Anas bin Malikradhiyallaahu ‘anhu dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda :

أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ فِي الْجَنَّةِ؟قُلْنَا بَلَى يَا رَسُوْلَ الله كُلُّ وَدُوْدٍ وَلُوْدٍ، إِذَا غَضِبَتْ أَوْ أُسِيْءَ إِلَيْهَا أَوْ غَضِبَ زَوْجُهَا، قَالَتْ: هَذِهِ يَدِيْ فِي يَدِكَ، لاَ أَكْتَحِلُ بِغَمْضٍ حَتَّى تَرْضَى

“Maukah kalian aku beritahu tentang istri-istri kalian di dalam surga?” Mereka menjawab : “Tentu saja wahai Rasulullaah!” Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Wanita yang penyayang lagi subur. Apabila ia marah, atau diperlakukan buruk atau suaminya marah kepadanya, ia berkata: “Ini tanganku di atas tanganmu, mataku tidak akan bisa terpejam hingga engkau ridha.” (HR. Ath Thabarani dalam Al Ausath dan Ash Shaghir. Lihat Ash Shahihah hadits no. 3380).
Istri yang menginginkan hidup penuh dengan kebahagiaan bersama suaminya adalah istri yang tidak mudah marah. Dan niscaya dia pun akan meredam kemarahan dirinya dan kemarahan suaminya dengan cinta dan kasih sayang demi menggapai kebahagiaan surga. Ia tahu bahwa kemuliaan dan posisi seorang istri akan semakin mulia dengan ridha suami. Dan ketika sang istri tahu bahwa ridha suami adalah salah satu sebab untuk masuk ke dalam surga, niscaya dia akan berusaha menggapai ridha suaminya tersebut. Allah Subhaanahu wa Ta’alaa berfirman ketika menjelaskan ciri-ciri orang yang bertaqwa, satu di antaranya adalah orang yang pemaaf ;
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. (Qs. Ali-Imran: 134).
Wahai para istri shalihah, jadikan baktimu kepada suamimu berbalas ridha Allah. Lakukanlah baktimu dengan niat ikhlas karena Allah, berusahalah dengan sungguh-sungguh dan lakukan dengan cara yang baik. Lakukanlah untuk mendapatkan ridha suamimu, maka Allah pun akan ridha terhadapmu.. In syaa Allah.
Sebaliknya, apabila suami tidak ridha, Allah pun tidak memberikan keridhaan-Nya. Parahnya lagi, para malaikat pun akan melaknat istri yang durhaka. Rasulullaahshallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا مِنْ رَجُلٍ يَدْعُو امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَتَأْبَى عَلَيْهِ إِلاَّ كَانَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ سَاخِطًا عَلَيْهَا حَتَّى يَرْضَى عَنْهَا
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan terhadapnya), maka penghuni langit murka kepadanya hingga suaminya ridha kepadanya.” (HR. Bukhari no. 5194 dan Muslim no.1436).
Bahkan, apabila suami murka bisa mengakibatkan tertolaknya shalat yang dilakukan oleh sang istri. Wal iyyadzubillaah. Sebagaimana sabda Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pada hadits riwayat Ibnu Abbas radhiyallaahu ‘anhumaa,
ثَلَاثَةٌ لَا تَرْتَفِعُ صَلَاتُهُمْ فَوْقَ رُءُوسِهِمْ شِبْرًا رَجُلٌ أَمَّ قَوْمًا وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ وَأَخَوَانِ مُتَصَارِمَانِ
“Ada tiga kelompok yang shalatnya tidak terangkat walau hanya sejengkal di ataskepalanya (tidak diterima oleh Allah). Orang yang mengimami sebuah kaum tetapi kaum itu membencinya, istri yang tidur sementara suaminya sedang marah kepadanya, dan dua saudara yang saling mendiamkan (memutuskan hubungan).” (HR. Ibnu Majah I/311 no. 971 dan dihasankan oleh Al-Albani dalam Misyakatul Mashabih no. 1128).
Gapailah ridha Allah melalui ketaatan terhadap suami
Marilah kita berusaha mendapatkan ridha Allah. Karena mendapatkan ridha Allah merupakan tujuan utama dari kehidupan seorang muslim. Dan kehidupan berumah tangga merupakan bagian darinya, dan satu diantara yang akan mendatangkan keridhaan Allah adalah proses ketaatan istri terhadap suaminya. Sebuah tujuan yang lebih agung daripada berbagai kenikmatan apapun. Sebagaimana firman Allah Subhaanahu wa Ta’alaa,
وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar”. (Qs. At-Taubah : 72).
Diutamakannya ridha Allah atas nikmat yang lain menunjukkan bahwa sekecil apapun yang akan membuahkan  ridha Allah, itu lebih baik daripada semua jenis kenikmatan. Seorang istri hendaknya menjadikan ridha Allah sebagai tujuan utama. Harapan untuk meraih ridha Allah inilah yang seharusnya dijadikan motivasi bagi istri untuk senantiasa melaksanakan ketaatan kepada sang suami. Jika Allah sudah memberikan ridha-Nya, adakah hal lain yang lebih baik untuk diharapkan?
Tapi ingatlah saudariku, bahwasanya ketaatan terhadap suami bukanlah sesuatu yang mutlak, tidak boleh taat kepadanya dalam hal kemaksiatan. Tidak ada alasan ketaatan untuk kemaksiatan.
لاَ طَاعَةَ لِـمَخْلُوقٍ فِي مَعْصِيَةِ الْـخَالِقِ
Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Al-Khaliq” (Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 179).
Walaupun keluarga dalam masalah, seperti himpitan ekonomi, hutang yang kelewat besar atau persoalan kehidupan lainnya, seorang istri tetap tidak dibenarkan menuruti perintah suaminya yang melanggar kaidah syar’i. Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ طَاعَةَ فِي مَعْصِيَةِ اللهِ ، إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوفِ
“Tidak ada kewajiban taat jika diperintahkan untuk durhaka kepada Allah. Kewajiban taat hanya ada dalam kebajikan” (HR Ahmad no 724. Syeikh Syuaib Al Arnauth mengatakan, “Sanadnya shahih menurut kriteria Bukhari dan Muslim”).
Dan ketahuilah duhai para istri shalihah, bahwasanya ridha suami berlaku pula untuk amalan sunnah yang hendak dikerjakan oleh sang istri, seperti berpuasa atau menerima tamu. Dalam hal ini, istri juga wajib mendapat ridha suami melalui izinnya. Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kepada kita,
لاَ يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، وَلاَ تَأْذَنَ فِى بَيْتِهِ إِلاَّ بِإِذْنِهِ
“Tidak halal bagi seorang isteri untuk berpuasa (sunnah), sedangkan suaminya ada kecuali dengan izinnya. Dan tidak halal memberi izin (kepada orang lain untuk masuk) ke rumahnya kecuali dengan seizin suaminya.” (HR. Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026).
Memang benar adanya bahwa kehidupan yang telah dan sedang kita jalani telah memberikan banyak pengalaman berupa tantangan dan kesulitan dalam kehidupan suami istri. Hadapilah kesulitan-kesulitan tersebut dengan kesabaran dan ketabahan. Perhatikanlah apa yang dikatakan Abu Darda’ kepada istrinya,
Disebutkan dalam Tariqh Damasyqus (70/151) dari Baqiyah bin Al-Walid bahwa Ibrahim bin Adham berkata, Abu Darda’ berkata kepada istrinya Ummu Darda’.
إذا غضبت أرضيتك وإذا غضبت فارضيني فإنك إن لم تفعلي ذلك فما أسرع ما نفترق ثم قال إبراهيم لبقية يا أخي وكان يؤاخيه هكذا الإخوان إن لم يكونوا كذا ما أسرع ما يفترقون
“Jika kamu sedang marah, maka aku akan membuatmu jadi ridha dan Apabila aku sedang marah, maka buatlah aku ridha dan. Jika tidak maka kita tidak akan menyatu. Kemudian Ibrahim berkata kepada Baqiyah “Wahai saudaraku, begitulah seharusnya orang-orang yang saling bersaudara itu dalam melakukan persaudaraannya, kalau tidak begitu, maka mereka akan segera berpisah”.
Suamimu bukanlah malaikat
Sadarilah pula wahai para istri yang shalihah.. bahwa suami kita bukanlah malaikat, dan tidak akan pernah berubah menjadi malaikat. Kalau kita menyadari akan hal ini, persiapkanlah diri kita untuk menerima kesalahan dan kekeliruan suami kita, serta berusaha untuk tidak mempermasalahkannya. Karena berbuat salah sudah menjadi tabiat manusia. Kita bisa mengambil sikap bijak untuk menanggulangi kesalahan-kesalahan tersebut. Bukan dengan mengikuti kesalahan-kesalahan suami, tetapi bisa melalui dua hal.
Pertama, Menasehati suami dengan cara yang baik apabila terbukti jelas ia berbuat kesalahan dalam kehidupan rumah tangga.
Kedua, tidak mencela dan mencemoohnya bila ia berulang kali melakukan kesalahan yang sulit dihindari tabiatnya, dan ini pasti ada dalam kehidupan berumah tangga, akan tetapi bantulah dia untuk memperaiki diri dan meninggalkan kesalahan tersebut. Allah subhaanahu wa ta’aala berfirman,
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
 “Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisaa’: 19)
Bersyukurlah akan anugerah dari Allah kepada kita berupa sang suami
Duhai para istri..
Marilah kita sadari bahwasanya suami yang Allah anugerahkan kepada kita adalah sebuah nikmat yang besar. Perhatikanlah di sekeliling kita! Betapa banyak para wanita yang mendambakan kehadiran seorang suami, tapi belum juga mendapatkannya. Dan betapa banyak pula wanita-wanita yang terpisah jauh dari suaminya, bahkan betapa banyak pula wanita-wanita yang kehilangan suaminya. Bersyukurlah duhai para istri shalihah. Janganlah sampai kita tergolong ke dalam firman Allah berikut ini.
وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
“Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang bersyukur (berterima kasih)”. (Qs. Saba’: 13)
Perhatikan hak-hak suami dan peranan masing-masing istri dan suami
Dan ingatlah pula bahwasanya suami adalah nahkoda bagi rumah tangga kita. Allah Subhaanahu wa Ta’aalaa berfirman,
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka”. (QS. An-Nisaa’ 34).
Ya, suami adalah pemimpin rumah tangga kita. Maka dari itu, kita (suami dan istri) harus saling memahami peran masing-masing di dalam rumah tangga. Taatilah suami kita dengan baik selama bukan ketaatan dalam perbuatan maksiat. Karena taat kepada suami merupakan salah satu kewajiban kita sebagai istri. Dengan begitu, kita bisa merebut hati suami kita dan kita pun akan mendapatkan ganjaran dari Allah berupa surganya yang indah. Perhatikanlah hadits berikut ini,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah ke dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Dan jagalah hak-hak suami kita. Sadarilah besarnya hak suami atas diri kita. Ingatlah, sejak kita menikah, maka sang suamilah yang paling berhak atas diri kita. Sampai-sampai Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ المَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Seandainya aku boleh menyuruh seseorang sujud kepada orang lain, maka aku akan menyuruh seorang wanita sujud kepada suaminya.” (Hadits shahih riwayat At-Tirmidzi, di shahihkan oleh Al-Albani dalam Irwaa’ul Ghalil (VII/54).
Bersyukurlah terhadap pemberian suami
ورأيت النار فلم أر منظرا كاليوم قط ورأيت أكثر أهلها النساء قالوا: بم يا رسول الله ؟ قال بكفرهن قيل أيكفرن بالله ؟ قال: يكفرن العشير ويكفرن الإحسان لو أحسنت إلى إحداهن الدهر كله ثم رأت منك ما تكره قالت ما رأيت منك خيرا قط
“Dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita. Shahabat pun bertanya, ‘Mengapa (demikian) wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam?’ Beliau shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab, ‘Karena kekufuran mereka.’ Kemudian ditanya lagi, ‘Apakah mereka kufur kepada Allah?’ Beliau menjawab, ‘Mereka kufur terhadap suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata: ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (HR. Bukhari, no. 105 2 , dari Ibnu Abbasradhiyallahu ‘anhuma).
Jangan selalu melihat kekurangan suami. Apabila kita menemukan adanya kekurangan pada diri suami kita, sadarilah bahwasanya kita pun mempunyai banyak kekurangan. Berusahalah untuk saling menutupi kekurangan-kekurangan yang ada.
Dan bersyukur pulalah atas pemberian suami. Jangan sekali-kali istri meremehkan atau tidak suka kepada suaminya hanya karena uang yang diberikan suaminya terlalu kecil menurut pandangannya, padahal sang suami telah bekerja keras. Ingatlah kepada Allah apabila keinginan hendak meremehkan itu muncul. Bagaimana mungkin seorang istri meremehkan setiap tetes keringat suaminya, padahal dengan tetesan keringat itu, Allah menganggapnya mulia?
Apapun pekerjaannya dan berapa pun penghasilannya, bukanlah masalah besar asalkan halal dan mampu dilakukan secara berkelanjutan. Bersyukurlah dan bersabarlah wahai para istri shalihah. Bukankah masih banyak orang-orang yang keadaannya jauh di bawah kita? Ingatlah akan sabda Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam,
انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ ؛ فَهُوَ أجْدَرُ أنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ الله عَلَيْكُمْ
“Pandanglah orang yang berada di bawah kalian (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah kalian memandang orang yang berada di atas kalian. Karena yang demikian itu lebih pantas agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepada kalian.”(HR Muslim, no. 2963).
Bersyukurlah dengan kebaikan-kebaikan suami yang ada. Karena istri yang tidak bersyukur akan kebaikan suami adalah istri yang tidak bersyukur kepada Allah subhaanahu wa ta’alaa. Sebagaimana sabda Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam,
لا يشكر الله من لا يشكر الناس
“Orang yang tidak berterima kasih kepada manusia dia tidak bersyukur kepada Allah”.(Hadits riwayat Abu Daud dan di shahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud(4811).
Berusahalah untuk menjadi istri yang shalihah
Berusahalah untuk menjadi istri yang shalihah. Istri shalihah, yaitu istri yang baik akidahnya, amal ibadahnya dan baik pula akhlaknya. Bagi seorang suami, istri shalihah tak sekedar istri. Ia adalah teman di setiap  langkah kehidupan, pengingat di kala lalai, penuntun di saat tersesat, dan ia adalah ustaadzah bagi rumah tangganya. Sungguh, tiada kebahagiaan di dunia yang lebih indah daripada bersanding dengan istri shalihah.
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اَلدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَة
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.”(HR. Muslim no. 1467).
Menjadi istri shalihah adalah sebuah kemungkinan yang dapat diraih dengan keihklasan dan bersungguh-sungguh dengan penuh ketulusan. Pelajarilah bagaimana wanita terdahulu mampu meraihnya. Contohlah mereka dan lakukan dalam rumah tangga kita. Jika sudah demikian, bersabarlah untuk memetik hasilnya.
Kita sadari bahwasanya,
Kita bukanlah Hajar, yang begitu taat dalam ketakwaan,
Kita bukanlah Asiyah, yang begitu sempurna dalam kesabaran,
Kita bukanlah Khadijah, yang menjadi teladan dalam kesetiaan,
Kita bukanlah ‘Aisyah, yang menjadikan indah seisi dunia,
Tetapi kita, hanyalah seorang istri yang berusaha meraih predikat “Shalihah”.
Wa shallallaahu ‘ala nabiyyiinaa Muhammad wa ‘ala aalihi wa shahbihi wa sallam
***
Penulis : Yuhilda Ummu Izzah
Muraja’ah : Ustadz Abu Salman Hafizhahullaahu Ta’alaa

Maraji:
  • Qur’anul Karim dan Terjemahannya
  • http://quraan-sunna.com/vb/archive/index.php/t-46228.html/
  • Al-Imam Bukhari, Shahiihul Bukhaarii, Daarul Hadiits, Kairo.
  • Dr. Najla’ As-Sayyid Nayil, Agar Suami Cemburu Padamu, Bekal Bagi Para Istri, At-Tibyan, Solo.
  • Syaikh Nada Abu Ahmad, Abul Hasan bin Muhammad Al-Faqih, Suami Shalih Aku Merindukanmu, Kiswah Media, Solo.
  • Asadullah Al-Faruq, 24 Jam Amalan Agar Suami Makin Sayang, Taqwa Media, Solo.
  • Abu Thalib Abdul Qadir Bin Muhammad Bin Husain, Merangkai Bunga-Bunga Bahagia di Taman Keluarga, Abyan, Solo.
  • Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Bingkisan Istimewa Menuju Keluarga Sakinah, Pustaka At-Taqwa, Bogor.
  • Ummu Ihsan dan Abu Ihsan, Surat Terbuka Untuk Para Istri, Pustaka Darul Ilmi, Bogor.
  • Syaikh Abdullah bin Jarullah Alu Jarullah, Wanita Muslimah Inilah Surgamu, Pustaka At-Tazkia, Jakarta.
  • Haulah Darwaisy, Rahasia Sukses Istri Shalihah, Pustaka Darul Ilmi, Bogor.
  • Abdul Malik bin Muhammad Al-Qasim, Teruntuk Pendamping Hidupku…, Darul Falah, Jakarta.

Jika Yesus Adalah Tuhan, Maka Adam Adalah Tuhan Yang Lebih Hebat Lagi



Dr. ZAKIR NAIK berkata :
"JIKA YESUS ADALAH TUHAN, MAKA ADAM ADALAH TUHAN YANG LEBIH HEBAT LAGI"
Patrick..  SEORANG Pemuda Eropa Masuk Islam dalam sebuah Diskusi Agama di Televisi

Dalam sesi tanya jawab Patrick bertanya kepada Dr.Zakir Naik :
"Kenapa Muslim tidak percaya bahwa Yesus adalah anak tuhan, jika manusia lahir dengan keberadaan ayah dan ibu, maka Dia (Yesus) lahir hanya dengan ibu saja, jadi kenapa dia tidak bisa disebut sebagai anak tuhan?"
Doktor Zakir Naik menjawab :
Saudara Patrick, pertanyaan anda sangat bagus, ini pertanyaan penting... 
Kami muslim tidak ada persoalan apapun dengan proses kelahiran Yesus / 'Isa yang lahir dari rahim seorang wanita perawan...
Jika saja anda memperhatikan konteks di dalam bible, 'Anak Tuhan' yang dimaksud bukanlah seperti yang anda pahami..
Jika anda membaca bible, disana dikatakan Adam adalah anak tuhan, Efraim adalah anak tuhan, Yesus adalah anak tuhan..
”.. Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, dijalan yang rata, dimana mereka tidak akan tersandung sebab Aku talah menjadi bapa israel. Efraim adalah anak sulungku” [Jeremia 31:9]
”Anak Eros, anak Set, anak Adam, Anak Allah” [Lukas 3:38].
”Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka itu akan disebut anak-anak Allah” [Matius 5:9].
Dan jika anda melihat BAB Roma ayat 8
”Semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah”
Saya tidak ada masalah sama sekali dengan hal tersebut, namun hingga hari ini masih terjadi kesalahpahaman, Jika anda menyebutkan semua manusia adalah anak tuhan (dipelihara oleh tuhan) saya tidak masalah..
Saya akan mengutip satu ayat yang amat sangat penting bagi kristiani :
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" [Yohanes 3:16].
Jika anda mengikuti sejarah bible, tidak kurang dari 50 pakar bible yang mengatakan bahwa ayat ini telah diubah, diganti, diedit, direvisi..
Siapa yg mengatakan? bukan Muslim Bukan Hindu, tapi para sarjana dan pakar sarjana kristiani! merekalah yang mengatakan bahwa ayat ini telah diubah, diganti, diedit, direvisi dan dirusak..
Jadi.. jika anda mengatakan Yesus adalah anak tuhan seperti juga Adam, Efraim, saya tidak masalah..
Masalahnya adalah ketika anda mengatakan yesus adalah satu-satunya anak tuhan padahal alkitab tidak berkata seperti itu..
Dan Al-Quran membela Yesus dalam surat Ali Imran Ayat 59 :
"Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam, Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia"
Jadi jika anda katakan bahwa Yesus adalah TUHAN karena dia tidak memiliki ayah.. Maka Adam adalah TUHAN yang lebih hebat karena bukan saja tidak memiliki ayah namun juga tidak memiliki ibu!
Dan jika anda percaya bahwa Yesus adalah ANAK TUHAN karena tidak memiliki ayah.. Maka anda juga harus percaya bahwa Adam adalah ANAK TUHAN yang lebih hebat lagi, karena tidak memiliki ibu!
Jika anda tidak keberatan dengan pernyataan saya, maka anda harus mengakui bahwa anda telah salah dalam memahami konteks ayat pada bible...
Pada bagian ini Patrick pun bertepuk tangan karena kagum dengan jawaban Doktor Zakir Naik...
Pada bagian sesi akhir acara, Patrick pun mengucap dua kalimat syahadat di depan puluhan ribu audiens yang hadir,...
Anda tidak percaya Zakir Naik dan Ahmed Deedat (Guru Zakir Naik) mampu membuat para pendeta terdiam dan kebingungan di hadapan ratusan ribu orang?
Saksikan sendiri bagaimana kedua Da'i ini memberikan logika-logika dan jawaban-jawaban cerdas dan hikmah tentang Islam kepada Para Pendeta dan Akademisi Kristen.
Hingga sekarang, video-video Ahmed Deedat-Zakir Naik sudah membuat Jutaan Jemaat Kristen kecewa dengan Pendetanya sendiri yang ternyata tidak paham dengan isi kitab mereka sendiri,
Ahmed Deedat dan Zakir Naik sukses besar membuka kedok para pendeta yang ternyata hanya menyebarkan ajaran-ajaran Dogma Gereja dan menipu penganut kristen diseluruh dunia,
Dan Alhamdulillah, Jutaan Kristen masuk islam!

Untukmu Yang Menganut "Pacaran Islam". Simaklah...!


Tidak ada Istilah dalam Islam "Pacaran Islami" yang ada adalah "Zina Berbungkus Islami". Mari tinggalkan entah apa itu yang namanya Pacaran.

Orang yang telah merasakan kenikmatan dunia yang diharamkan oleh Allah atau hal yang haram karena belum di halalkan, maka ia tidak akan merasakan kenikmatan haqiqi di Surga tersebut... Kecuali bagi orang-orang yang bertaubat dengan sebenar-benar taubat......

Contoh: Orang yang telah merasakan Khomr (Haram di dunia) maka ia tidak akan merasakan khomr di Surga. Orang yang telah merasakan kenikmatan berhubungan intim sebelum dihalalkan, maka ia tidak akan merasakan kenikmatannya di Surga. KECUALI BAGI ORANG-ORANG YANG BERTAUBAT DENGAN SEBENAR-BENAR TAUBAT...... Wallahu a'lam.....
Dari saya untuk saya dan antum sekalian, Simaklah kembali semoga menjadi dorongan antum untuk meninggalkan yang haram serta menjauhinya sejauh-jauhnya, dan menjadi motivasi untuk menggapai ridha Allah dan apa-apa yang ada di sisi Allah bagaimana kneikmatan yang luar biasa di dalam Surga.

1. Rasulullah bersabda, "Setiap orang dr penghuni surga dinikahkan dengan 4000 gadis, 8000 janda, dan 100 bidadari surga yang bermata jelita. Dalam Setiap 7 hari, mereka berkumpul dalam satu tempat dan berkata dengan suara yang merdu. Makhluk belum pernah mendengar suara seperti suara mereka. Kata mereka, 'Kami wanita2 abadi dan kami tidak mati. Kami bahagia dan tidak sengsara. Kami ridha dan tidak cemberut. Kami tetap tinggal di sini dan tidak pindah daripadanya. Berbahagialah bagi orang2 yg menjadi milik kami dan kami menjadi miliknya'." [Abu Nu'aim]

2. Dari Abu Hurairah bahwa ditanyakan kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, apakah kita bisa menggauli istri-istri kita di surga?" Jawab Rasulullah, "Sesungguhnya seorang suami di Surga dalam sehari sanggup menggauli seratus perawan-perawan muda." [Sanad Hadits Shohih]

Matan : يا رسول ٰلله، أنفضى إلى نسائنا في الجنّة؟ قال: ِنّ الرّجل ليصل في اليوم إلى مائة عذراء

"Sesungguhnya penghuni Surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan." [Q.S Yaasiin : 55]

- Kata Ikrimah, "Mereka sibuk dengan memecah keperawanan istri2nya."
- Kata Abdullah bin Mas'ud, "Kesibukan mereka adalah memecahkan keperawanan istri2nya."

- Kata Auza'i, "Kesibukan mereka adalah memecahkan keperawanan istri2nya."

- Muqatil berkata, "Mereka sibuk memecah keperawanan istri2nya ketimbang ingat kpd penghuni neraka. Ya mereka tidak ingat kepada penghuni neraka dan tidak peduli kepada mereka."

- Abu Al Ahwash berkata, "Mereka sibuk memecah keperawanan daripada bercanda ria di kamar pengantin."

- Ibnu 'Abbas ketika ditanya apa kesibukan mereka, beliau menjawab, "Memecahkan keperawanan gadis2 muda/perawan2 muda."


- Abu Hurairah bertanya kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, apakah di surga kita bisa melakukan hubungan suami istri?" Jawab Rasulullah, "Ya, Demi Dzat yang jiwaku berada di TanganNYA, jimak demi jimak,. Jika ia bangun daripadanya, maka istrinya langsung perawan lagi."

- Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya jika penghuni surga usai menggauli istri-istrinya, maka mereka langsung kembali perawan lagi." [HR. Thabrani]

- Abu Umamah brkata, "Aku mendengar Rasulullah ditanya,'Apakah penghuni surga melakukan hubungan suami istri?' Jawab Rasulullah,'Penis yang tidak pernah lemas, Syahwat yang tidak pernah padam dan jima' demi jima'." [HR. Thabrani]

Wahai Pemuda wahai pemudi, tahanlah diri kita masing-masing untuk tidak melakukan hubungan suami istri diluar nikah. Jadikan Kabar di atas dari orang yang 'ADL yaitu Rasulullah sebagai penyemangat kita untuk beribadah kepada Allah dan menjauhi dari perbuatan zina serta larangan-larangan Allah. Tidakkah kita tertarik akan Kabar tentang kenikmatan surga tersebut??? Masih banyak kabar-kabar yang lain yang jauh lebih nikmat dari ini...... 

Nas'alullaha Lanaa Wa Lakum......


Dinuqilkan dari "Tamasya Ke Surga" Oleh Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah Rahimahullahu Ta'ala.

Penulis, 
Al Faqir Ilaa Maulahu

Abu 'Abdillah Rizwan

CARA MAKAN MINUM MENGGUNAKAN NIQAB / CADAR



Wah sudah semakin cantik menggunakan Niqab.
Sudah bisa istiqomah juga dengan kemanapun menggunakannya
Ke kajian
Ke sekolah
Ke kampus
Jalan-jalan

Sekarang… yuk” belajar makan dan minum ketika menggunakan Niqab di tempat umum.

Apa Yang Kita Cari Dalam Pernikahan - Ust. Salim A. Fillah

Jumat, 24 April 2015

Prepare for The Best Ramadhan!



Rabbi, lakal hamdu… sebentar lagi Ramadhan! Prediksinya 18 Juni 2015 nih ^^ sudah sejauh apa persiapan kita? Emang apa aja yang kudu disiapkan? Hmmm, seharusnya udah tahu ya, tapi gak papa yuk kita lihat apa aja yang kudu disiapkan dan segera mempersiapkannya!

1. Kesiapan ‘ilmiyah
Keilmuan yang kudu disiapkan melingkupi fiqh Ramadhan. Apa aja tuh? Misalnya motivasi dalam beramal (ketahui hadits-haditsnya meski ga hapal), halal-haramnya sesuatu saat shawm, amalan utama saat Ramadhan, yang menjadi pembatal shawm dan bagaimana membayarnya, dll.

2. Kesiapan amaliyah
Kesiapan ini melingkupi kesiapan fisik dan penyusunan target. Kesiapan fisik ini harusnya diikhtiarkan jauh hari sebelum hari-H Ramadhan, terutama bagi tubuh yang tidak terbiasa untuk shawm karena faktor usia dkk. Kalau penyusunan target?

Penyusunan target!
Alangkah sayangnya di bulan mulia yang pahala kebaikan menjadi berlipat-lipat ini amalan kita biasa-biasa saja. Tentukan target amalan yang ingin dikejar! Misalnya kalau di hari-hari biasa bacaan al-Quran kita hanya 2-5 halaman per hari, maka di bulan Ramadhan targetlah menjadi ½-1 juz per hari. Kalau di hari-hari biasa kita tidak melaksanakan shalat sunnah, maka di bulan Ramadhan targetlah shalat sunnah rawatib, dhuha, dan qiyamullail kita. Selain itu, mereduksi kebiasaan buruk juga dapat dilakukan. Misalnya kalau di hari-hari biasa kita sering ngegosipin orang lain, maka di bulan Ramadhan lisan lebih kita jaga dan menghindari obrolan sejenis. Nah, agar target berjalan dengan semestinya, tulis target itu sekarang dan jadikan wallpaper untuk ditempel di kamar, di depan pintu WC, di PC atau lepi, dsb kemudian latihlah diri untuk melakukannya dari saat ini juga.

Ada lagi yang kudu disiapin? Ayo share di sini…
(^_^) Semangat fastabiqul khairat!

Segenggam Terima Kasih

Aku menujumu
Meraih segenggam ilmu
Lewat kata nan padu
Meski berjarak serat mayaku

Kau tak cuma sebaris nama
Tapi menapak dengan logika
Pada setiap untaian kata
Yang lahir dari bening jiwa

Syukur kulantun
Pada untain pujian santun
Terima kasih telah menuntun
Pada ilmu tak surut meski berbilang kurun

Aku bercermin pada kisahmu
Menuju Cahaya di atas cahaya
Tentang cintamu pada Rabbku
Yang kini kau cintai sebagai Rabbmu, Rabb kita

Perjalanan yang tak mudah
Adalah cermin jiwa indah
Yang bersemayam pada tulus jiwa
Meraih hidayah semata

Terima kasih padamu
Yang sudi menjadi sahabatku
Meski hanya lewat lantun kata
Di antarai fb dan blog kita

Perempuan Tanpa Rahim



Ibu muda itu terpuruk sekali lagi dalam permasalahan hidup yang berat baginya. Belakangan ia baru tahu ternyata sang suami yang dicintainya memiliki wanita lain yang sebentar lagi akan menggantikan posisinya. Ia berusaha tetap tegar dan menerima kenyataan bahwa sang suami akan segera menceraikan dirinya.
Menjadi menantu dari keluarga yang hanya memiliki seorang anak tunggal bukan masalah mudah baginya. Bahkan tak terlintas olehnya sebelumnya bahwa ia akan senantiasa diingatkan untuk bisa memberi keturunan yang kini menjadi kesulitan tersendiri dan mustahil baginya. Bagaimana mungkin ia akan memberikan keturunan dan melahirkan anak dari rahimnya sementara rahimnya telah diangkat?.
Ia menjalani pengangkatan rahim tiga tahun lalu karena tumor jinak yang terus menerus menyebabkan perdarahan yang mengancam nyawanya. Tak ada jalan lain akhirnya ia harus menjalani histerektomi (pengangkatan rahim). Nyawanya terselamatkan namun justru inilah yang kemudian menjadi permasalahan baru bagi kehidupan rumah tangganya.
Keluarga seolah menganggapnya perempuan cacat atau mungkin bukan lagi perempuan karena tak bisa lagi memberi keturunan. Kenyataan itu tak bisa disangkal olehnya.
Menghadapi keluarga suami adalah ketakutan tersendiri yang sulit terlukiskan untuk dirasakan siapapun. Ia tidak menyalahkan suaminya yang kemudian menceraikannya. Ia tahu ia tak boleh menyalahkan siapapun. Tak ada yang pantas untuk disalahkan.
Dengan sisa kekuatan ia melangkah pulang pada orang tuanya dan juga saudara kandungnya yang masih siap menampungnya. Kepahitan itu ia kubur amat dalam, dan ia pun memulai menata hidup barunya tanpa ingin lagi mengenal yang namanya laki-laki. Ia tidak lagi tertarik pada pandangan laki-laki yang ditujukan untuk dirinya. Yang terlintas adalah bahwa tak akan ada seorangpun dari laki-laki itu yang akan mau menerimanya seandainya mereka tahu bahwa  ia adalah perempuan cacat tanpa rahim.
Namun ia menyadari hidup ini harus terus dilalui apapun pergumulan hidupnya, akhirnya ia memilih bekerja di sebuah tempat penitipan anak, karena ia berpikir anak-anak yang polos dan lucu-lucu itu akan membuat semangatnya hidup kembali. Benar saja ia mendapat kekuatan baru ketika anak-anak itu memanggilnya ibu.
Dengan sisa tabungannya dan juga bantuan dari keluarga dan orang-orang yang peduli kemudian ia mendirikan sebuah panti asuhan, di sana ia menampung banyak anak-anak yang bernasib kurang beruntung dan ia menikmati setiap sapaan ibu yang ditujukan padanya. Di matanya tetap terpancar kebahagiaan seorang ibu apalagi ketika ia mendengar celoteh menggemaskan dari mulut anak-anak tanpa dosa itu.
Hari ini ia telah tersenyum lega saat memikirkan bahwa ia yang merasa sebagai perempuan cacat tanpa rahim diberi anugrah untuk merasakan menjadi seorang ibu dengan perasaan  tanpa cacat bagi anak-anak itu.
Jika ada diantara kita yang memiliki permasalahan hampir sama, atau pernah menjalani seperti yang dialami ibu ini…maka tegarlah meskipun itu menjadi kanyataan pahit yang sulit diterima. Cobalah bangkit, belajar seperti ibu ini. 
Dalam setiap kekurangan akan tersimpan satu kelebihan dan kekuatan, jika tetap sulit maka mari direnungkan kembali andai keadaan yang memaksanya harus menjalani pengangkatan rahim tidak diatasi mungkin nyawanya sudah tidak tertolong. Bersyukur masih bisa selamat meskipun akhirnya harus hidup tanpa rahim.

Selasa, 21 April 2015

Pergilah Melihat Dunia



Pergilah melihat dunia, Anakku..
Dengarkan gunung-gunung bergema memanggilmu, Nak..
Atau lautan bergelora mengundangmu

Maka berangkatlah..
Biarkan alas kakimu yang paling jauh hanya pergi sekitaran rumah akhirnya menjejak ribuan mil
Biarkan debu perjalanan menempel di seluruh pakaian
Jangan cemas banyak hal
Jangan berpikir terlalu panjang hingga ragu datang
Lihatlah dunia terbentang..



Dengarkan nyanyian lembah-lembah hijau, Nak..
Atau padang stepa, padang sabana luas, hingga debu padang pasir..
Atau menyentuh lembutnya pucuk salju dingin menyenangkan..

Jangan habiskan hidup hanya antara bangunan, jalan setapak, kendaraan, itu-itu saja..

Jangan habiskan pagi, siang, sore, malam di jendela yang sama, menghela nafas seolah lega..

Jangan habiskan hari dengan hanya bermimpi melihat dunia

Berangkatlah.. hidupmu lebih besar dibanding sempitnya kerangkeng pemikiran dan pemahaman
Dengarkan gendering ramai kota-kota besar, Nak..
Atau desa-desa permai dengan penduduk selalu tersenyum walaupun mereka berbeda warna kulit

Maka biarkan semua petualangan itu datang
Jangan sedih jika malam-malam terasa lebih panjang
Jangan takut kehabisan bekal
Jangan takut tidak pernah kembali
Biarkan semua mengalir
Kau akan bertemu teman-teman baru

Berangkatlah, Nak..
Kau akan tumbuh layaknya seorang petualang
Tidak mengeluh saat hujan turun
Tidak cemas walau semua serba terlambat
Tidak panik meski semua berantakan
Tidak dikendalikan waktu apalagi oleh manusia lain
Kau akan tumbuh semakin kuat

Kau akan mengerti banyak hal..

Karena sungguh Nak..
Bapakmu tidak bisa menceritakan lebih baik bagaimana rasanya sendirian duduk di sebuah angkutan, sesak oleh penumpang dengan warna kulit berbeda, duduk rapat, sempit saling menempel bahu, suara kotek ayam, tumpukan karung sayur, kardus-kardus, ramai suara mengobrol dengan bahasa antah-berantah, lirikan anak-anak yang ingin tahu..
Dan kau harus mendirikan sholat jama’ di atas mobil itu karena dua waktu sholat hampir habis, kendaraan tak kunjung berhenti.

Kau akan tahu persis sensasinya saat kau sendiri mengalaminya
Dan itu akan memberikan pemahaman baru..

Kau akan mengerti banyak hal..

Pergilah melihat dunia

Post Scriptum :
Puisi ini di-posting oleh Tere Liye pada akun Facebook miliknya

Sepenggalan Nafas



Aku mendengar nafasmu yang mulai tersengal. Degup jantungmu yang berderap seperti hentakan kuda-kuda perang.
Sementara aku masih terbujur kaku di bawah lumpur hitam yang mulai mengering. Mengerang tanpa suara. Mengernyit ketakutan, bersembunyi dari hantu-hantu yang berjaga di pintu gerbang. Perlahan kutandaskan pula niatku untuk hidup kembali. Keluh-kesah para cacing-cacing busuk ini lebih menarik perhatianku.
Tubuhmu kini mengejang. Terseok, terperosok ke jurang kelam yang dasarnya tak pernah terjamah oleh cahaya. Namun matamu nyalang menantang kematian yang menggantung di ujung hidungmu.
Awan kelabu bergulung. Menggagahi angkasa yang pongah. Desah hujan pun perlahan terdengar menciumi bumi. Sementara kau kian terengah dan semakin lemah.

Konsumen Cerdas Paham Perlindungan Konsumen

 

Konsumen cerdas paham perlindungan konsumen.

Tentu kita masih ingat dengan kasus maraknya penggunaan formalin dan boraks dalam berbagai produk makanan. Kita juga tentu masih ingat dengan kasus maraknya peredaran peralatan makan dan minum dari melanin non-food grade yang berbahaya untuk kesehatan. Kita juga pasti sering mendengar berita tentang maraknya peredaran jamu dan kosmetik yang berbahaya di pasaran. Fakta masih maraknya produk-produk yang tak layak dan berbahaya di pasaran ini, tentu membuat kita sebagai konsumen merasa miris. Menjadi konsumen cerdas adalah pilihan kita agar tidak menjadi korban dari produk-produk tak layak edar tersebut.
***

Data dan fakta peredaran produk yang tidak layak

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia tidak pernah berhenti melakukan pengawasan terhadap peredaran produk pangan maupun non-pangan. Pun begitu masih ada saja produsen atau pedagang ‘nakal’ yang memasarkan produk-produk yang berbahaya dan tak layak edar.

Berdasarkan data dari Kemendag, sepanjang tahun 2012 ditemukan 621 produk yang diduga tidak memenuhi ketentuan. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 593 produk. Diantara 621 produk tersebut, 61% nya merupakan produk dari luar negeri, sementara sisanya diproduksi di dalam negeri.
Sementara jika dikelompokan berdasarkan dugaan pelanggarannya, 43% diduga tidak memenuhi ketentuan label dalam Bahasa Indonesia. 34% diduga melanggar persaratan SNI. 22% diduga melanggar ketentuan manual dan kartu garansi. Sementara 1% sisanya diduga tidak memenuhi ketentuan produk yang diawasi distribusinya.

Menurut jenis produknya, produk-produk yang diduga tidak memenuhi ketentuan itu, 39% diantaranya adalah produk elektronika dan alat listrik. 20% diantaranya adalah produk rumah tangga. 13% lainnya adalah produk suku cadang kendaraan. Sedangkan sisanya adalah produk makanan, minuman dan tekstil.
***

Empat langkah menjadi konsumen cerdas

Persaingan bisnis dan laju arus barang yang kian bebas, menuntut kita untuk menjadi konsumen cerdas yang jeli dan teliti dalam memilih produk atau jasa yang akan digunakan. Dengan menjadi konsumen cerdas, kita telah melindungi diri kita dari barang atau jasa yang tidak memenuhi aspek kesehatan, keselamatan dan keamanan lingkungan (K3L).
  
Kementrian Perdagangan sendiri tengah menggalakan gerakan “Ayo Jadi Konsumen Cerdas!”. Sebuah kampanye nasional yang menyerukan masyarkat untuk menjadi konsumen cerdas yang sadar akan hak-haknya. Lewat kampanye ini masyarakat didorong untuk turut bertanggung jawab dalam memilih dan menentukan produk atau jasa yang akan ia gunakan. Berikut adalah empat langkah sederhana untuk menjadi konsumen yang cerdas :

1. Teliti sebelum membeli
Masyarakat didorong untuk selalu teliti dan awas dalam memilih produk atau jasa yang akan digunakannya. Sebagai konsumen, masyarakat juga tidak perlu ragu ataupun takut untuk bertanya seputar produk atau jasa yang akan ia gunakan. 

2. Perhatikan label, masa kadaluarsanya dan manual kartu garansi
Sebelum membeli, perhatikan label dan masa kadaluarsa dari produk yang akan dibeli. Contohnya untuk produk makanan dan obat-obatan, selain memeriksa komposisi dan keterangan tanggal kadaluarsanya, pastikan juga produk tersebut sudah terdaftar di Badan POM. Atau bagi Anda yang muslim, pastikan juga bahwa produk panganan tersebut sudah memiliki logo halal dari MUI. 

Selain itu, label yang dicantumkan pada produk pun harus dilengkapi dengan keterangan berbahasa Indonesia. Lebih jauh lagi, untuk beberapa produk kita juga harus memperhatikan manual beserta kartu garansinya.

3. Pastikan produk memiliki tanda jaminan mutu SNI
Langkah ketiga, pastikan bahwa produk yang akan digunakan sudah memiliki logo SNI. Tanda SNI ini tentu menjadi jaminan mutu bahwa produk tersebut layak untuk digunakan. Adapun produk- produk yang diwajibkan untuk memenuhi kriteria SNI antara lain : air minum dalam kemasan , tepung terigu, kompor gas , helm, ban mobil, kipas angin dan kakao bubuk.

4. Beli sesuai kebutuhan, bukan keinginan
Terakhir konsumen yang cerdas harus pandai dalam memilah antara kebutuhan dan keinginannya. Konsumen yang cerdas mampu menahan naluri konsumtifnya dan selalu mendahulukan pemenuhan akan kebutuhannya terlebih dahulu.

Contoh tantangan nyatanya adalah diskon besar-besaran yang kerap ditawarkan oleh pusat-pusat perbelanjaan. Sebagai konsumen cerdas kita harus bijak dalam menyikapi tawaran yang tampak menggiurkan tersebut. Selalu pastikan bahwa produk atau jasa tersebut benar-benar kita butuhkan.