Translate

Senin, 02 Maret 2015

Qiyamull Laily





Definisi Q.L --> Shalat sunah yg dikerjakan pada waktu malam: sedikitnya 2 rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas. Waktunya sesudah shalat ‘isya sampai terbit fajar. Disebut shalat tahajjud dgn syarat apabila dilakukan sesudah bangun tidur dari malam, sekalipun tidur itu hanya sebentar. Kalau shalat sebelum tidur, itu bukan shalat tahajjud. Namun shalat sunat, seperti shalat witir, shalat rawatib dsb. 



Tujuan Q.L : 
ü Sebagai petanda perhambaan kepada Allah SWT.
ü Mendekatkan seorang hamba dengan Penciptanya.
ü Tanda kesyukuran manusia di atas nikmat kurniaan Allah SWT.
ü Menguatkan jiwa dan ketaqwaan seseorang kepada Allah SWT.
ü Mendapatkan ketenangan dalam menghadapi cabaran dan dugaan hidup.



Landasan Q.L :

·        Q.S Hud 11:114 --> Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. 

·        Q.S Al-Furqan 25:64 --> Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka[1072]. Maksudnya orang-orang yang sembahyang tahajjud di malam hari semata-mata karena Allah. 

·        Q.S Asy-Syu’araa’ 26:219 --> dan (melihat pula) perobahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud. 

·        Q.S Al-Isra : 79 --> Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.


Keutamaan Q.L

Keutamaan di dunia :
1.     Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
2.     Tanda ketaatannya akan tampak kelihatan dimukanya.
3.     Akan dicintai para hamba Allah yang shaleh dan dicintai oleh semua manusia.
4.     Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
5.     Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.

Keutamaan di akhirat :
1.     Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
2.     Akan mendapat keringanan ketika di hisab.
3.     Ketika menyebrangi jembatan Shirotol Mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
4.     Catatan amalnya diberikan ditangan kanan.

Tips Q.L :
1.   Ikhlas  : Kita harus bersikap ikhlas kepada Allah (SWT). Hanya Allah yang bisa melihat kita shalat malam, sementara orang lain tidur. Kita perlu menunjukkan pada Allah bahwa kita mencintai-Nya secara ikhlas dengan perilaku dan perkataan kita.

2.    Mengatahui Keuntungan Shalat Malam 

3.   Tidur Menghadap Ke Kanan : Mungkin, secara logikanya jantung berada di bagian kiri dada, dan dengan tidur menghadap ke kanan, maka jantung akan tetap berada di atas. Dengan ini, seseorang tidak akan tidur secara dalam, hanya tidur ringan. Jika tidur menghadap ke kiri, maka ia akan tidur dengan sangat pulas (tidak cocok jika ingin bangun pagi-pagi).

4.   Berwudhu Sebelum Tidur  : Mungkin biasanya kita dianjurkan untuk mencuci kaki sebelum tidur, tetapi jika kita ingin bangun malam untuk sholat tahajjud, maka berwudhu sebelum tidur akan lebih baik. Dengan begini, kita akan mengingat Allah sebelum tidur.

5.   Tidur Lebih Awal dan Baca Do'a : Ketika kita akan tidur, maka kita perlu berniat untuk bangun sholat malam, dengan membaca do'a berikut : Baca SubhanAllah , Alhamdulillah and Allahu Akbar -Total 100x. Baca Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, Surat An-Nas dan Surat Al-Kafirun. Baca Ayat Kursi, untuk melindungi diri dari syaitan, sehingga kita bisa bangun lebih awal. Ini berdasarkan hadits berikut:  "Apabila engkau mendatangi tempat tidur (di malam hari), bacalah Ayat Kursi, niscaya Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga waktu pagi (HR. Al-Bukhari). Membaca do'a sebelum tidur.

6.   Hindari Terlalu Banyak Makan dan Minum Sebelum Tidur : Sebaiknya tidak makan kira-kira 2 jam sebelum tidur.

7.   Hindar Hal yang Makruh Sebelum Tidur : Hal makruh pertama adalah tidur dengan atap terbuka. Ini berdasar hadits: “Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya” (HR. Bukhari). Hal makruh kedua adalah tidur tertelungkup. “Sesungguhnya cara berbaring seperti ini (telungkup) adalah cara berbaringnya penghuni neraka“. (HR Ibnu Majah).

 
Presented by : Ida Safi’i. . .!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar