Translate

Sabtu, 21 Maret 2015

Inilah Cinta. .

Senyumku pun mengembang.

Aku tak dapat berpatah kata ketika sebuah gumam terlontar dari seorang kawan.

Gemuruh hati berdegup kencang, seolah ia telah terluka dalam.

Mereka ucap, aku tak berperasaan karena mengabaikan kasih seseorang.

Mereka ucap, aku pemilah yang mencari kesempurnaan.

Mereka ucap, kasihku tak bisa diharapkan.

Berdosakah. . .

Ketika kutolak cinta yang tak bertepi tanggungjawab?

Salahkah. . .

Jika kucoba untuk taat?

Munafikkah. . .

Jika kusemai rasa yang tak semestinya?

Sungguh. . .

Hati ini tertutup oleh Dia Yang Mahasegala.

Kekasih yang tak pernah hamparkan dusta.

Kekasih yang tak pernah bersitkan luka.

Sanggupkah aku abaikan cinta Sang Penguasa?

Tak mengapa. . .

Penilaian manusia terhadapku, kuanggap pemanis sandiwara

yang takkan pernah kuanggap sebagai kisah sia-sia.

Karena. . .

Cukuplah rasa cinta dari Tuhanku

yang hidupkan jiwa sarat makna.

Hadapi dunia penuh cinta, berikanku cerita istimewa.

Berikanku ketenangan di tengah kegundahan.

Ajarkanku selalu tentang arti kehidupan.

Kurasa, itulah cinta.

Cinta yang tumbuhkan sesak rindu, namun enggan berhenti menunggu.

Cinta yang kadang sulit tuk dimengerti, namun selalu terpatri di dalam hati.

Sungguh tak akan pernah kusesali.

Sejatinya, inilah cinta yang hakiki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar