Translate

Minggu, 22 Maret 2015

Pisau Tajam yang Tumpul (Renungan)

Suatu ketika Imam Al-Ghozali sedang menyampaikan nasihat kepada para ilmuwan dan intelektual dalam sebuah majelis, tiba-tiba adik beliau yang dikenal sebagai seorang wali dan sufi yang berilmu tinggi datang menghampiri. Dia lalu melantunkan puisi:
Engkau perintah mereka untuk giat beribadah
Tetapi justru engkaulah teladan yang lemah
Engkau lihai menyampaikan ilmu namun jauh dari hidayah
Engkau pandai memberi nasihat, tapi tidak mendapat ibrah
Wahai batu penajam pisau,
Sampai kapan engkau hanya membuat pisau tajam
Akan tetapi engkau tetap tumpul.

Puisi ini keluar dengan dorongan rasa ikhlas yang kuat sehingga mampu menembus hati Imam Al-Ghozali yang paling dalam dan mampu menggugah kesadarannya tentang kebenaran hakiki yang harus dicari dan tharekat Al-Haq yang segera harus dia jalani.
Ya Allah,  jadikanlah Kami termasuk orang-orang yang benar
Tunjukanlah kepada Kami bahwa yang benar itu benar
dan mudahkan Kami untuk mendekatinnya
serta tunjukan bahwa yang salah itu salah
dan mudahkan Kami untuk menjauhinya

Maafkan mulut ini yang hanya bisa berkata kata
namun tidak mampu untuk melaksanakan
Maafkan telinga ini yang hanya bisa mendengar
tapi tidak mampu untuk melakukan
Kami yang selalu mengajak kepada kebenaran tapi Kami sendiri yang jauh dari-Mu

Ya Allah jadikan hati ini mampu bersinar terang untuk melihat segala nikmat-Mu
jangan jadikan mata ini mampu melihat tapi hati ini buta untuk melihat segala nikmat-Mu
Duhai Ya Allah Rabbku, kepada siapa lagi Kami meminta jika bukan kepada-Mu
Kami malu pada-Mu, Kami malu pada kekasihMu atas segala apa yang selama ini Kami perbuat
Tuntun Kami selalu Allah, untuk menuju kejalanMu yang lurus, jalan yang engkau berikan kenikmatan
bukan jalan jalan yang Engkau murkai, bukan pula jalan mereka yang sesat. Aamiin Ya Mujib. . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar