Translate

Minggu, 10 Mei 2015

Memahami Cobaan & Kesulitan

source:pinterest

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin.

Dihempas, melayang lalu jatuh menjadi humus. Lalu apa jadinya jika daun-daun yang berguguran itu tak menerima akan takdir manakala dia jatuh saat itu? Heii, bukankah daun tidak pernah menolak ketika ia ditakdirkan untuk jatuh? Apa jadinya jika semua daun menolak untuk jatuh, bakal tidak akan ditemukan humus seperti sekarang ini.

Well, daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Tak pernah sekalipun, karena dia adalah benda mati yang tak akan pernah menolak takdir Tuhan. Lalu bagaimana dengan kita?
Dalam kehidupan, seringkali kita mendapati ‘kerikil’ saat kita berjalan. Ada kalanya kita mendapati ‘batu’. Semua manusia berbeda-beda kadar kesanggupannya antara menghadapi ‘kerikil’ atau ‘batu’. Ada dua pilihan yang akan ditawarkan, menghindarinya atau menghadapinya?

Masalah itu seperti kerikil, yang kau bisa tendang sesuka hatimu [Nazrul Anwar]
Dia akan menjadi kecil, tak berdaya ketika kita bisa melewatinya sebaik dan sesabar mungkin. Ujian yang menimpa kita sejatinya bukan untuk melemahkan kita. Ujian yang menimpa adalah suatu titik perbaikan diri menjadi manusia yang lebih kuat dari sebelumnya. Kita tak pernah tahu, saat ini kita sedang berada di titik mana, masih menjadi manusia yang lemahkah? Menjadi manusia yang merasa hebatkah? Atau?.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” [Al-Baqarah; 286]

Jadi, cobaan yang Allah berikan telah disesuaikan dengan kesanggupan kita untuk menghadapinya. Kemampuan kita berbeda-beda. Orang lain mampu melewati ujian X, kita mungkin tidak mampu menghadapi cobaan itu. Dan cobaan yang mampu kita hadapi, oranglain mungkin tidak bisa menghadapinya.

Kita sebenarnya memiliki tanggung jawab yang sama. Ada perintah yang tidak seorang pun boleh mengatakan: “Saya tahu kamu bisa melakukannya, tapi saya tidak bisa. Itu bukan kepribadian saya.”

Misalnya shalat 5 waktu, kamu tidak bisa mengatakan: “Ma syaa Allah, kamu shalat 5 waktu. Saya bisa melakukannya di bulan Ramadhan, tapi untuk kegiatan sehari-hari sepertinya mustahil untuk saya lakukan. Saya tidak bisa melakukannya.”

Kamu tidak bisa menjadikannya sebagai alasan. Karena sebagian perintah Allah, Dia wajibkan kepada setiap manusia. Allah tahu bahwa setiap orang itu sanggup menunaikan shalat 5 waktu. Hal-hal yang diwajibkan dan hal-hal yang dilarang bagi setiap muslim, tidak bisa kau buat-buat pengecualian untukmu sendiri. Setiap manusia, setiap muslim itu mampu menjauhi hal-hal yang haram. Kamu mampu melakukannya, jadi jika kamu mengatakan tidak sanggup, dan kamu meyakinkan diri sendiri bahwa kamu tidak sanggup, sesungguhnya kamu menyangkal yang telah Allah katakan tentangmu, yang sebenarnya kamu bisa melakukannya. Allah tidak akan membebani hal ini jika kita memang tidak mampu melakukannya. Maka tanyalah dirimu sendiri, apakah kau jujur ketika kau mengatakan tidak bisa? Dan Allah lah yang benar bahwa sebenarnya kamu bisa menghadapinya.
“dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yan diperbuatnya.” [Al-Baqarah: 286]

Maka ada yang kamu kerjakan dan itu menguntungkanmu. Ada juga perbuatan yang kamu kerjakan dan itu merugikanmu. Dalam bahasa arab ‘Kasaba’ yang biasanya digunakan dalam perbuatan baik. dan kata ‘Iktasaba’ yang berarti lebih sulit didapat, yang juga biasanya digunakan untuk perbuatan buruk. Ini aneh, karena kita berpikir, dosa itu lebih mudah didapat dan perbuatan baik lebih sulit untuk dilakukan. Tetapi Allah sebenarnya memberi kita rahasia ayat ini. Dosa mungkin lebih mudah didapat dalam jangka waktu pendek, tapi akan kau bayar dalam waktu lama yang akan membawamu dalam kesulitan. Apa yang kamu dapat dalam masalah dan kesulitan hidupmu, akan menjadi sangat sulit karena ketidakpatuhanmu kepada Allah. Hal itu sesungguhnya tidak bisa disebut sesuatu yang mudah. Allaahul musta’an.

“Kepayahan karena melakukan ketaatan akan hilang dan yang tersisa adalah pahalanya. Sedangkan kelezatan ketika melakukan kemaksiatan akan hilang dan yang tersisa adalah hukumannya. [Kajian Islam]

Jangan melebih-lebihkan beban yang Allah berikan sebagai tanggung jawabmu, dan jangan meremehkan beratnya dosa – Ustadz Nouman Ali Khan -

Wallahu’alam bish shawab…

Referensi : Video Ustadh Nouman Ali Khan – Juz 3 Memahami Cobaan dan Kesulitan [http://www.youtube.com/watch?v=JorQu2S2bwI]

*tulisan ini dibuat pada khususnya sebagai pengingat diri sendiri [penulis]. Jika terdapat manfaat, silakan ambil manfaatya :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar