Translate

Sabtu, 16 Mei 2015

Bersahabat dengan Ibu Mertua



Saat umcer memutuskan untuk menikah, idealnya, semua keputusan tentang pesta pernikahan hingga masa depan yang umcer rencanakan sedianya menjadi milik umcer dan pasangan. Tapi, jika umcer memiliki ibu mertua yang vokal dalam memberikan opini dan selalu turut andil dalam memutuskan setiap pilihan, sepertinya akan sulit bagi umcer berdua untuk menghindarinya.

Lantas, bagaimana buncer menyikapi ibu mertua yang seperti ini? Berikut adalah beberapa tips dan saran untuk menghadapi ibu mertua.

Lihat niatnya
Umcer harus memahami mengapa ibu mertua terkadang campur tangan dalam urusan kehidupan pernikahan umcer. Kasus yang biasa terjadi, ibu mertua umcer kadang merasa tidak nyaman lantaran dia merasa sudah tidak mampu membantu dan menjadi ibu yang berguna untuk umcer. Apalagi karena umcer sudah memiliki kehidupan keluarga sendiri. Walaupun terkesan selalu berkomentar, percayalah bahwa ibu mertua umcer memiliki niat yang tulus untuk mencoba membantu umcer.

Ini hanyalah masalah waktu
Jika umcer merasa sudah waktunya untuk mengungkapkan apa yang umcer rasakan, pilihlah waktu yang tepat. Hindari waktu yang tidak mendukung, misalnya saat ibu sedang tidak mood atau saat dirinya sedang sibuk. Ajak ibu mertua untuk sekedar minum kopi keluar bersama atau makan siang. Jika waktunya sudah tepat, umcer bisa pelan-pelan memasukkan topik ini ke dalam pembicaraan yang ringan.

Pilihlah kata-kata yang tepat
Selalu mulai dengan mengutarakan apa yang Anda kagumi tentang dirinya, bagaimana Anda mengapresiasikan perhatiannya kepada Anda. Ucapkan,”Ibu, saya sangat menghargai bantuan ibu kepada saya. Tapi izinkan saya mencoba untuk menangani semuanya dengan cara saya sendiri.”

Bersikap baik, bertutur cakap lemah lembut
Berusahalah untuk menjadi menantu yang baik, kalem, dan lemah lembut, dengan berbicara serta bersikap santun. Jangan lupa perlakukan gestur yang simpel namun berarti, seperti mengusap lembut tangannya, atau bahkan memeluknya. Jangan sungkan untuk sekedar mengirimkan hadiah kecil seperti bunga untuk menunjukkan perhatian umcer. Hal ini menunjukkan bahwa umcer benar-benar tulus mencintainya dan tidak berniat untuk menjauhkannya dari kehidupan umcer.

Singkat, jelas, padat
Komunikasikan setiap hal dengan ibu mertua sesuai dengan maksud yang sebenarnya. Jangan mencoba untuk memutar-mutar dan berbasa basi, karena dia akan menganggap umcer terlalu mendiktenya.

Bersabarlah
Walaupun umcer telah mencoba segala hal secara diplomatis, ibu mertua tentu akan terus bersikap defensif. Dalam hal ini, tetaplah bersabar dan terus mengingatkannya bahwa,”Terima kasih ibu, atas semua bantuannya. I love you.”

Pada akhirnya, seorang ibu hanya menginginkan untuk selalu merasa dibutuhkan untuk anak-anaknya. Jadi, tetaplah mencoba meminta saran dan nasehat tentang sesuatu hal seperti memasak yang enak ala ibu, bagaimana menyeimbangkan antara waktu bekerja dan mengurus rumah. Biarkan dia tahu bahwa umcer tetap menghargai sarannya dan ingin menjadi anak kesayangannya juga.

*Umcer ==> Umi Cerdas :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar