Translate

Senin, 04 Mei 2015

. . .



Ta’aruf adalah jalan suci menuju ke jenjang pernikahan. Maka, ketika kita berjalan menuju kebaikan, Allah akan menambah rasa sayang-Nya kepada kita dgn cara menguji kita, sama halnya ketika ta’aruf.

Ketika ta’aruf mengalami kegagalan, tetaplah berbaik sangka kepada Allah. Gagal dalam tahap ini bukan perkara besar jika dibandingkan dengan gagalnya sebuah rumah tangga. Tetaplah bersabar dan meyakinkan diri bahwa gagalnya ta’aruf akan memberikan kebaikan kepada diri kita. Teruslah meyakinkan hati kita bahwa nanti akan ada calon terbaik yg dipertemukan Allah kepada kita.

Sekeras apapun kita memaksakan diri, hanya kesia-siaan yg akan kita dapatkan. Seluruh jalan kehidupan ini telah tertulis di Lauh Mahfudz, termasuk jodoh. Yakin deh, jodoh tidak akan tertukar. Kalaupun belum dipertemukan di dunia, semoga di akhirat nanti kita dapat bertemu dengannya. Ketika cobaan datang maka langkah terbaik yg harus kita ambil adalah tetap berbaik sangka kepada Allah. Yakini dengan sepenuh hati bahwa Allah sudah menetapkan pasangan terbaik untuk kita. Hanya saja, waktunya yg mungkin belum tepat. Mungkin saja Allah melihat benih ketidakcocokan antara kita dan orang yg kita anggap pas untuk kita. Untuk itulah, Allah tidak membiarkan kita salah dalam memilih calon pasangan hidup. Pandangan manusia sangat lemah, dan hanya Allah yg mengetahui pasangan terbaik untuk kita.

Kegagalan dalam ta’aruf jangan lantas membuat kita galau. Justru kita seharusnya semakin mendekatkan diri kepada Allah. Coba kita perbaiki kita perbaiki diri dengan ber-muhasabah. Pasti kita akan tumbuh menjadi Muslim & Muslimah yg sejati. Bekalilah diri dengan ilmu, agar ketika sudah sampai di waktu yg tepat, Allah mempertemukan kita dengan jodoh dengan cara yg indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar