Translate

Kamis, 21 Mei 2015

MUTIARA HIKMAH

Nasehat Ibnul Qayyim Al-Jauziyah…
“Sungguh nyanyian dapat memalingkan hati seseorang dari memahami, merenungkan dan mengamalkan isi Al Qur’an. Ingatlah, Al Qur’an dan nyanyian selamanya tidaklah mungkin bersatu dalam satu hati karena keduanya itu saling bertolak belakang. Al Quran melarang kita untuk mengikuti hawa nafsu, Al Qur’an memerintahkan kita untuk menjaga kehormatan diri dan menjauhi berbagai bentuk syahwat yang menggoda jiwa. Al Qur’an memerintahkan untuk menjauhi sebab-sebab seseorang melenceng dari kebenaran dan melarang mengikuti langkah-langkah setan. Sedangkan nyanyian memerintahkan pada hal-hal yang kontra (berlawanan) dengan hal-hal tadi.” – Ighatsatul Lahfan, 1/248-249.

Rabu, 20 Mei 2015

Sunrise and Walking Up Mount Bromo



Suka travelling yang menantang? Travelling ke Gunung Bromo bisa menjadi pilihan. Gunung Bromo merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Terkenal dengan Kaldera atau lautan pasir dan kawah yang eksotis, serta pemandangan matahari terbit (Bromo Sunrise Tour)  yang sangat indah. Kawasan Wisata Bromo terletak pada ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut, dan di apit oleh empat kabupaten bagian dari pemerintahan Propinsi Jawa Timur yakni Kabupaten Malang, Probolinggo, Pasuruan, dan Lumajang.

13e2888d60e46562e4e8733b5a2a7e87

Walaupun Gunung Bromo berstatus gunung yang masih aktif, Gunung Bromo sangat diminati wisatawan karena berkunjung ke Gunung Bromo sangatlah istimewa karena  lautan pasirnya yang  luas sekitar 10 kilometer persegi mengelilingi  kawah Bromo yang mengepulkan asap putih.

Dari puncak gunung, wisatawan  bisa menikmati matahari terbit (sunrise), hamparan lautan pasir luas, dan pemandangan latar belakang yang indah yaitu gunung Semeru, Gunung Bromo dan Gunung Batok. Untuk mencapai puncak, para pengunjung biasanya memakai kendaraan mobil Jeep, namun adapula yang nekat mendaki dengan berjalan kaki, dan tentu saja medannya pun tidak mudah.

1143cb57621b250329a8f3a9e2be3345

Untuk dapat menikmati wisata Bromo yang maksimal, waktu yang terbaik  adalah pada saat musim kemarau antara bulan Mei sampai Oktober karena pengunjung bisa menikmati keindahan panorama Gunung Bromo dengan sempurna.

Memasak, Why Not??



Masih banyak beberapa dari kita yang menganggap memasak dan berkutat didapur adalah ritual tua nenek moyang. Bagaimana tidak? Sebagian orang mem-post makanan di social media dari berbagai Cafe, Restoran atau Kaki Lima dengan dekorasi makanan yang menggiurkan serta dekorasi tempat yang bisa membuat kita bertekuk lutut ingin segera mencicipi atau ‘nongkrong’. Waktu tidak cukup, peralatan yang seadanya, bahan-bahan rumit, resep yang sangat panjang, dan pikiran-pikiran buruk akan hasil masakan sendiri sudah menghantui dan memenuhi pikiran diri sendiri. Hal ini yang membuat sebagian orang menjadi malas untuk membuat makanan sendiri. Percayalah, memasak tidak semenakutkan itu.

Dengan menjamurnya post review makanan minuman di Cafe atau Resto, membuat kita melupakan tradisi ‘Home made‘. Kita semakin lupa akan steril-nya alat masak yang digunakan, semakin lupa akan kandungan nutrisi dan amannya bahan yang digunakan. Terbukti oleh sistem imun tubuh kita yang semakin rentan, timbulnya penyakit-penyakit yang jika dulu hanya orang tua yang bisa mengidap penyakit ini, misalnya saja kolesterol, jantung, diabetes dll. Cintai tubuh kamu sekarang juga, sebelum semua menjadi terlambat.

Lalu apa yang harus kita lakukan? Jawabannya adalah belajarlah memasak menu sendiri dan kurangi kebiasaan untuk makan diluar. Lowongkan waktu untuk browsing aneka resep makanan dimulai dari apa yang kita inginkan saat ini. Misalkan kita ingin memakan Pizza, silahkan googling beberapa artikel yang memuat resep Pizza dengan mudah, cari juga kemungkinan gagal apa saja dalam membuat Pizza ini, gunakan Youtube jika merasa kurang paham tentang teknik yang dipakai, dan “practice makes perfect”. Buatlah setengah resep dengan membagi dua semua bahan dari resep yang digunakan. Ikuti instruksi sebaik mungkin. Berikan kepada keluarga/teman untuk menanyakan pendapat serta kritik dan saran. Jika masih gagal juga? Dunia belum berakhir kok, kamu bisa terus cari referensi tentang makanan yang lebih mudah dibuat. Dan jika kamu sudah berhasil mempraktekkan beberapa menu, keluarga atau kerabat pasti akan selalu merindukanmu. So, masih mau sering makan diluar? Sayangi tubuh kamu ya.

Good Luck!

Senin, 18 Mei 2015

Wahai, Ukhti.. Sungguh Aku Tak Rela Kau Kenakan Jilbab Tipis Itu“`

hijab-me-mom
Hari berbilang berganti bulan, bulan pun berbilang berganti tahun, masih ingatkah kau saudariku 1 tahun yang lalu saat kita masih berseragam putih abu-abu..?

Bersama kita susuri lorong-lorong sekolah dengan segenap semangat, senyum terkembang penuh simpati pada setiap orang…
Sapaan salam senantiasa terurai, jilbab tebal lebar terkibar, dan sesekali kita senantiasa merapikan saat angin bersegera menerpa tubuh kita, takut tersingkap lekuk tubuh yang memang sedikit Nampak karena seragam mengharuskan berikat pinggang.
Cukup dinding-dinding kelas dan mushalla menjadi saksi keteguhan kita dalam memperjuangkan jilbab syar’i bahkan ketika peraturan saat itu siswa perempuan tidak boleh memakai jilbab lebar itu dikarenakan sekolah kita sekolah SMA Negeri.
Tak mudah bagi kita memperjuangkannya saat itu.
Tak jarang kita berjalan dari ujung kelas ke ujung kelas yang lain, bahkan dengan berurai air mata sekedar menyatukan dan meyakinkan para jilbaber untuk setia dengan jilbab menutup kepala. Meskipun orang lain banyak berbicara miring tentang kita, kita tetap dalam tujuan semula tetap teguh dalam prinsip.
1 tahun bukan waktu yang sebentar memang, sekarang kita memang tidak bersama tapi aku yakin prinsip kita yang sama itu masih ada. Dan aku sangat yakin itu, aku sangat mengenal sosokmu…
Kita jarang bertemu, tak lagi satu halaqah dalam menuntut ilmu. Entah mengapa sekarang aku jarang melihat jilbab tebal nan lebar itu. Sehingga tak ada lagi beda antara dirimu dengan jilbaber gaul itu. Aku hanya bisa menerka sekiranya bertemu dan bisa bertegur sapa. Tak berhak sedikit pun aku mengatur visi misi hidup dirimu. Namun tak bisa membohongi diri ini, ada rasa sedih dan iba apakah gerangan yang telah terjadi dengan saudari seimanku yang dulu pernah duduk satu lingkaran untuk mengkaji ilmu?
Mungkin engkau akan berargumentasi toh jilbabku bukan nilaiku..!. Duhai ukhti yang aku cintai karena Allah, yang masih saja aku doakan dalam setiap doa rabithahku. Kembali dalam kemuliaan nilai-nilai Islam itu pasti lebih utama dan menenangkan, tak usahlah risau karena tak biasa di mata manusia, bukankah kita berharap menjadi luar biasa di Mata Allah dengan amalan terbaik kita?
Entahlah dunia memang makin berubah dan aku tak tahu apa yang telah mengubah pandanganmu itu, mungkin tuntutan profesi, mungkin tuntutan mode, tuntutan ekonomi, atau tuntutan suami?
Padahal telah jelas dan gamblang bagaimana ketentuan jilbab syar’i itu, Allah sendiri yang berfirman dalam QS Al-Ahzab : 59 :
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. ‘yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Dan juga dalam QS An Nuur 31 …”Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya…”
Perintah Allah itu jelas dan tak pernah berubah karena Al Quran itu sesuai dengan perkembangan zaman, meski zaman banyak berubah karena teknologi yang begitu pesat, namun bukan berarti kemudian Al Qur’an mengikuti zaman, tetapi zamanlah yang mengikuti Al Quran.
Perintah Allah begitu jelas tak perlu ditawar agar muslimah itu menutupkan kain kudung ke dada, dan tentunya arti dada di sini tidak serta merta hanya bagian dada tetapi area selingkaran dengan dada yaitu punggung lengan dan juga di bawahnya, karena perbuatan demikian lebih menutup aurat dan menjaga kemuliaan.
Lantas dengan jilbab yang tipis itu, aku juga semakin tak mengerti alasan apalagi, apakah karena di pasaran sudah tak ada lagi yang menjual kain tebal yang lebih menutup aurat, atau takut dikatakan jilbaber tapi tidak innovation, atau lagi-lagi masih saja menggunakan dalil cuaca di bumi makin panas, dan takut kegerahan dengan jilbab yang tebal. Padahal jika dinalar rumah yang kecil dengan rumah yang besar tentu akan terasa panas ketika kita berada dalam rumah yang kecil bukan? Ketika kita berjilbab masih merasa gerah mungkin ada yang tidak beres dengan model jilbab kita, seperti model rumah tadi. Mungkin terlalu ketat, atau ada ikatan-ikatan yang memang seharusnya tak perlu kita pasang sehingga malah membuat gerah.
Tak ada yang salah dengan syari’at Islam, kalaupun kita belum menemukan kebahagiaan dan ketenteraman sebagai umat muslim, mungkin kita belum sampai dalam ilmunya. Dan seharusnyalah kita menuntut ilmu Islam itu lebih keras lagi. Karena kita tahu Islam itu syammil mutakamil, Islam itu sempurna dan menyeluruh. Seluruh aturan hidup itu ada dalam Islam. Karena itu kita harus bahagia dan bangga sebagai umat Islam. Bentuk kebanggaan kita salah satunya adalah tidak malu menampakkan identitas kita sebagai muslimah. Tidak malu atau setengah-setengah dalam mengimani perintah dan mengenakan jilbab syar’i.
Muslimah harus cerdas, begitu juga dalam mengikuti perkembangan mode harus bisa menyiasati dan pandai memilah saat membeli pakaian pun dalam berbisnis pakaian muslimah. Saudariku bukankah telah sampai kepada kita kajian tentang syarat-syarat jilbab syar’ i:
Menutup seluruh badan selain bagian yang dikecualikan (muka dan telapak tangan)
Tidak dijadikan perhiasan
Jilbab itu harus tebal tidak tipis
Jilbab harus longgar, tidak ketat
Tidak dibubuhi parfum atau minyak wangi
Tidak menyerupai pakaian laki-laki
Tidak menyerupai pakaian wanita-wanita kafir
Tidak berupa pakaian Syuhrah(sensasi) baik itu terlalu mewah karena mahal ataupun terlalu murahan yang dipakai untuk menunjukkan sikap zuhud dan dilakukan atas dasar riya’.
Tentu engkau masih ingat saudariku yang aku cintai karena Allah, sebuah hadits yang meriwayatkan “Pada akhir umatku nanti akan muncul para wanita yang berpakaian namun hakikatnya telanjang. Di atas kepala mereka terdapat sesuatu seperti punuk unta. Laknatlah mereka! Sesungguhnya mereka wanita-wanita terlaknat. Mereka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mencium aromanya, padahal aroma syurga itu dapat tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian (HR Thabrani, dalam al-Mu’jamus Shaghiir (hlm.232), dari hadits ibnu ‘Amr, dengan sanad shahih). Dan juga kisah shahbiyyah bersegera memenuhi perintah Allah tentang berpakaian yang sesuai syari’at. Yaitu seperti wanita-wanita Anshar yang bersegera merobek gorden rumah mereka untuk dijadikan jilbab ketika ayat tentang hijab turun sehingga dikisahkan wanita-wanita Anshar keluar dan seakan-akan di atas kepala mereka bertengger burung gagak hitam karena pakaian yang mereka kenakan.
Saudariku masih ada lagi kisah yang menakjubkan dari kalangan shahabiyyah yang seharusnya kita jadikan teladan. Yaitu riwayat dari Ummu ‘Alqamah bin Abu ‘Alqamah, ia berkata: “Aku melihat Hafshah binti ‘Abdurrahman bin Abu Bakar menemui ‘Aisyah. Ketika itu, Hafshah sedang memakai khimar berbahan tipis sehingga keningnya terlihat. ‘Aisyah lantas merobek khimar itu, seraya berkata: “tahukah kamu apa yang Allah turunkan dalam surat An Nuur? Kemudian, ‘Aisyah minta diambilkan khimar (yang tebal), lalu ia memakaikannya kepada Hafshah. (Diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad (VIII/46), Ibnu Hibban mencantumkannya dalam ats Tsiqaat (V/466)).
Saudariku aku berharap keprihatinan hati ini cukup sampai di sini dan takkan aku temui lagi keadaan yang membuat diri ini miris dan sedih. Saudariku memang seharusnyalah kita malu kepada Allah, banyak nikmat yang Dia beri kepada kita. Nikmat sehat, tubuh yang lengkap, dan segala kesempurnaan fisik sebagai perempuan, serta banyak nikmat lain yang takkan pernah habis bila kita menghitungnya. Namun kita sering malas bahkan mengulur waktu dan terus mencari alas an untuk tidak menjalankan perintahNya. Bukankah bentuk dari kesyukuran adalah ibadah dan menjalankan aturan Islam dengan paripurna? Mungkin kita akan mengatakan toh kita ini berproses? Namun proses harus mempunyai target yang jelas, karena kita tidak tahu sampai kapan jatah hidup kita di dunia.
Saudariku, tentu kita takut ketika rasa malu dalam diri kita dicabut karena apa dalam hadits dikatakan:”Sesungguhnya Allah apabila hendak membinasakan seseorang, maka dicabutnya rasa malu dari orang itu. Bila sifat malu sudah dicabut darinya, maka ia akan mendapatinya dibenci orang, malah dianjurkan orang benci padanya. Jika ia telah dibenci orang, dicabutlah sifat amanah darinya. Jika sifat amanah telah dicabut darinya, kamu akan mendapatinya sebagai seorang pengkhianat. Jika telah menjadi pengkhianat, dicabutnya sifat kasih sayang. Jika telah hilang kasih sayangnya, maka jadilah ia seorang yang terkutuk. Jika ia telah menjadi orang terkutuk maka lepaslah tali Islam darinya.” (HR Ibnu Majah).
Istiqamah memang tak mudah apalagi tanpa didukung oleh lingkungan, teman-teman dan orang-orang terdekat dari kita. Namun bukan hal yang mustahil bagi kita untuk mengupayakan itu semua. Dengan upaya terus memupuk keimanan kita, senantiasa menuntut ilmu, dan bergaul dengan orang shalih dan shalihah. Yang tak kalah penting adalah Berdoa pada Allah semoga kita senantiasa tetap komitmen dalam jilbab yang syar’i.
Wallahu A’lam bishawwab

Minggu, 17 Mei 2015

Mau Dapat Suami Shalih? Hindari Busana Seksi!!


Berbusana seksi ditempat umum, telah menjadi bagian dari gaya hidup wanita zaman sekarang. Berbagai motif menjadi alasan wanita golongan penjaja aurat. Ada yang berkesimpulan bahwa berbusana seksi ditempat umum merupakan kebanggaan, ada yang beralasan mengikuti tren, ada juga yang beranggapan bahwa berbusana seksi merupakan cara ampuh untuk memikat calon pasangan.
Penulis merasa prihatin dengan stigma sesat seperti ini, bahwa busana seksi adalah jurus jitu untuk mendekatkan jodoh, atau memikat calon suami ideal. Sungguh dangkal wanita yang menilai tubuh seksi sebagai aset mahal untuk memikat laki-laki. Dari kebanyakan fakta yang ada, busana seksi hanya dapat memikat kaum Adam berhidung belang, atau minimal lelaki ‘Kurim’ atau kurang iman. Salah besar jika beranggapan jodoh ideal atau berakhlak baik akan datang jika wanita rajin pamer aurat di jalanan.
…Busana seksi hanya memikat pria kurang iman dan berhidung belang…
Contoh sederhana yang sering ditemui dalam kehidupan masyarakat dari perilaku busana seksi adalah pelecehan demi pelecehan yang harus rela ditanggung oleh wanita. Wanita dikatakan baik dan dapat dijadikan harapan menjadi istri shalihah dan ibu yang baik bagi seorang anak apabila ia mempunyai sifat malu. Jika malu sudah tidak lagi menjadi karakternya, dalam artian ia rajin pamer aurat, maka bisa dipastikan bahwa ia wanita yang dangkal pemahaman agamanya, dan sedikit sekali pengertiannya terhadap tanggung  jawab pada akhirat.
…Ketakwaan dan pakaian syar’i memudahkan Muslimah mendapat pasangan shalih terbaik…
Sekali lagi, salah besar jika berpikir bahwa busana seksi adalah alat yang jitu untuk menarik calon suami yang baik. Jika ingin suami yang baik, wanita sangat urgen untuk memperbaiki kualitas dirinya, mempertebal keimanan, memperkuat kewajibannya sebagai muslimah, menjaga akhlak dan menjaga hijabnya, atau menutup auratnya. Jadikan ketakwaan dan pakaian syar’i untuk menambah matangnya kepribadian, dengan cara seperti ini, Allah akan memudahkanmu mendapat pasangan shalih terbaik menurut-Nya.
“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula)…’’ (Qs An-Nur 26).

Sekilas Mengenai Persitiwa Isra Mi’raj



Ngalap Berkah dengan Tubuh Orang Shalih, Bolehkah??



Sebagian kaum muslimin masih mencari (“ngalap”) berkah dengan cara mendatangi orang shalih dan mengambil berkah dari anggota tubuh mereka, seperti mengusap-usap ke badannya, memperebutkan keringat, rambut, dan bekas air wudhu mereka, atau meminum sisa minuman mereka, dan tindakan-tindakan lainnya.

Bolehkah tindakan semacam ini? Berikut ini kami sampaikan penjelasan dari Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alu Syaikh –hafidzahullahu Ta’ala- :

Telah berlalu penjelasan bahwa berkahnya anggota tubuh tidaklah ada kecuali bagi orang-orang yang telah Allah tegaskan adanya berkah dalam dzat (tubuh) mereka, seperti para Nabi dan Rasul. Adapun selain mereka, dari hamba Allah yang shalih, maka berkah mereka adalah berkah (yang berasal dari) amal perbuatan. Maksudnya adalah berkah yang muncul dari ilmu dan amal mereka, serta dengan mengikuti (meneladani) mereka, bukan berasal dari dzat (tubuh) mereka.

Di antara berkah orang shalih adalah mengajak manusia kepada kebaikan, doa manusia untuk mereka, dan manusia memberikan mereka manfaat dengan berbuat ihsan (kebaikan) kepada mereka dengan niat yang benar, dan hal semacam itu.

Di antara pengaruh berkah orang shalih adalah kebaikan yang Allah datangkan dengan sebab mereka dan Allah cegah datangnya hukuman dan adzab yang merata karena berkah keshalihan mereka. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَى بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ

“Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Huud [11]: 117).

Adapun meyakini bahwa anggota tubuh mereka mendatangkan berkah, kemudian mengusap-usap bagian tubuh mereka, meminum bekas air (sisa) mereka, atau mencium tangan mereka karena mencari (“ngalap”) berkah, maka hal semacam ini terlarang jika ditujukan kepada selain Nabi dengan beberapa alasan berikut ini :
  1. Tidak ada yang bisa mendekati level (keshalihan) Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu bagaimana mungkin bisa disamakan dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hal berkah dan keutamaan?
  2. Tidak terdapat dalil syar’i yang menunjukkan bahwa selain Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam semisal dengan beliau shallalahu ‘alaihi wa sallam berkaitan dengan mengambil berkah dari bagian tubuhnya. Maka mengambil berkah dari bagian tubuh adalah kekhususan bagi beliau shallalahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana beliau memiliki kekhususan yang lainnya.
  3. Apa yang disampaikan oleh Asy-Syathibi ketika membantah orang-orang yang menyamakan selain Nabi dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mengambil berkah dengan dzat orang shalih karena adanya kesamaan sebagai wali (kekasih) Allah. Asy-Syathibi berkata dalam Al-I’tishom (2/6-7),Alasan qiyas itu bertabrakan dengan dalil yang jelas pasti kebenarannya meski membingungkan dalam penerapanny, bahwasannya tidak ada satu pun yang melakukan “ngalap berkah” semacam itu kepada para shahabat radhiyallahu ‘anhu. Karena tidaklah Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam meninggalkan setelahnya manusia yang lebih utama melebihi Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu –yang merupakan pemimpin (khalifah) mereka- dan tidak ada satu pun yang melakukan hal semacam itu (kepada Abu Bakar). Tidak pula (dilakukan) kepada Umar radhiyallahu ‘anhu, yang merupakan manusia terbaik setelah Abu Bakar. Demikian pula (tidak dilakukan kepada) ‘Utsman, Ali, dan seluruh shahabat –yang tidak ada orang lebih utama dibandingkan mereka dalam umat ini. Tidak terdapat riwayat yang shahih dari satu pun di antara mereka bahwa mereka mengambil berkah dengan dzat/badan seseorang atau semacam itu (yaitu dengan mengambil berkah dari keringat, rambut, dan bekas air wudhu mereka). Bahkan mereka membatasi diri dengan mengikuti perbuatan, perkataan, dan jalan yang dilalui oleh Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam. Maka hal ini seolah-olah kesepakatan mereka untuk meninggalkan hal-hal semacam itu”.Demikian pula tidaklah hal tersebut dilakukan kepada Al-Hasan dan Al-Husain –radhiyallahu ‘anhuma-, tidak pula kepada Fatimah radhiyallahu ‘anha. Maka berkah anggota badan tidaklah berpindah karena keturunan, tidak sebagaimana yang diyakini oleh orang-orang Syi’ah Rafidhah dan orang-orang yang mengikuti mereka.
  4. sadd dzari’ah (menutup jalan/sarana menuju keburukan) adalah salah satu di antara kaidah syariat yang penting. Kaidah ini memiliki dalil dari sejumlah ayat Al Qur’an dan hadits, hampir terdapat 100 hadits yang menjadi dalil dari kaidah ini. Oleh karena itu, agar ngalap berkah dengan badan orang shalih ini tidak melebar kepada semua orang shalih, maka hanya dikhususkan (dibolehkan) hanya untuk badan para Nabi saja.
  5. Bahwa perbuatan semacam ini –yaitu bertabarruk dengan selain dzat Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam– akan menjadi fitnah bagi mereka dan menyebabkan mereka bangga dengan diri mereka sendiri. Hal ini akan menyebabkan adanya rasa ‘ujub, sombong, riya’ dan memuji diri mereka sendiri, dan semua ini adalah amalan hati yang terlarang.
***
Diterjemahkan dari : Hadzihi Mafahimuna, karya Syaikh Shalih bin Abdul Aziz bin Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh, penerbit Idarotul Masajid wal Masyari’ Al-Khoiriyyah Riyadh, cetakan ke dua, tahun 1422, hal. 223-224 (Maktabah Syamilah).
Selesai disusun di Masjid Nasuha, Rotterdam, waktu isya’ 1 Shafar 1436.

Penulis : dr. Saifudin Hakim

Doa Ibu Ketika Melahirkan



Fatwa Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid

Soal :
Ada berita yang sering dinukil pada sebagian forum internet bahwa doa ibu yang hamil mustajab (lebih mudah dikabulkan), apakah berita ini benar?

Jawab :
Alhamdulillah. Selayaknya seorang mukmin memperbanyak doa pada semua waktu dan memilih diantaranya waktu yang mustajab. Kami tidak mengetahui, setelah mencari-cari (dalil) bahwa doa ibu hamil mustajab. Bahkan ia sama dengan wanita yang lain.

Akan tetapi jika yang dimaksud oleh penanya adalah orang yang hamil ketika melahirkan –merasa sakit ketika melahirkan- maka ini termasuk dalam keumuman dalil tentang mustajab-nya doa orang yang sedang dalam kesusahan dan kesempitan. Sebagaimana firman Allah,

أَمَّن يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ

“Siapakah yang mengijabahi (menjawab/ mengabulkan) permintaan orang yang dalam kesempitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan (siapakah) Dia yang menghilangkan kejelekan?” (QS. An-Naml : 62).

Tidak diragukan lagi bahwa wanita ketika merasakan sakitnya melahirkan termasuk dalam keadaan yang susah dan sempit. Maka layak untuk mustajab.

(diringkas dari Tanya-Jawab Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, pengasuh islam-qa.com)

Penerjemah : dr. Raehanul Bahraen

Sabtu, 16 Mei 2015

Surat Cinta Kepada Suamiku



Suamiku…
Dia adalah yang menaklukan hatiku ketika pertama memandang
Dia adalah hadiah Ar Rahman kepadaku setelah kesabaranku menanti


Betapa sering dalam sujudku bermunajat
Agar dianugerahi teman yang shalih
Teladan dalam meniti hidup
Yang menjaga rahasiaku
dan
Mengusap air mataku


S’lalu berusaha mengembalikan senyuman
Di bibirku


Dia lah suamiku
Nahkoda bahteraku


Dia adalah orang yang membangunkan di kelam malam
Dengan setiap rakaatnya… kian bertambah cintaku padanya


Dia tak kan nyenyak tidur ketika sakitku
Dia membetulkan bacaan dan hapalan Al Quranku


Bersama mempelajari hadits2 Al Mushthafa
Dan menerapkan dalam setiap muamalah


Yang memaafkan salahku
Dengan akhlak Nabi ia memperlakukanku
Dialah teman dunia dan akhiratku


Ya Allah jagalah ia dan mudahkanlah urusanya
Jauhkanlah ia dari fitnah dunia dan perhiasannya


Sibukkan dia dengan cita2 akhirat dan jadikan dia ridha kepadaku
Jasad kami fana di dunia ini.. maka jadikanlah cinta dan kasih sayang kami sepanjang masa hingga di surga


Segala puji bagiMu ya Rabb
Yang telah menganugerahkan pria ini untukku


Sungguh! Aku bersaksi kepadaMu bahwa
Kucintakan dia di jalan Mu


Jangan lah jauhkan aku dari dia
Dan jadikanlah aku bidadarinya dunia dan akhirat


Puisi ini ditulis oleh Ustadz Abu Zubair Al Hawary, Lc. dengan sudut pandang seorang istri, sebagai nasehat baik bagi para suami dan juga para istri

Bersahabat dengan Ibu Mertua



Saat umcer memutuskan untuk menikah, idealnya, semua keputusan tentang pesta pernikahan hingga masa depan yang umcer rencanakan sedianya menjadi milik umcer dan pasangan. Tapi, jika umcer memiliki ibu mertua yang vokal dalam memberikan opini dan selalu turut andil dalam memutuskan setiap pilihan, sepertinya akan sulit bagi umcer berdua untuk menghindarinya.

Lantas, bagaimana buncer menyikapi ibu mertua yang seperti ini? Berikut adalah beberapa tips dan saran untuk menghadapi ibu mertua.

Lihat niatnya
Umcer harus memahami mengapa ibu mertua terkadang campur tangan dalam urusan kehidupan pernikahan umcer. Kasus yang biasa terjadi, ibu mertua umcer kadang merasa tidak nyaman lantaran dia merasa sudah tidak mampu membantu dan menjadi ibu yang berguna untuk umcer. Apalagi karena umcer sudah memiliki kehidupan keluarga sendiri. Walaupun terkesan selalu berkomentar, percayalah bahwa ibu mertua umcer memiliki niat yang tulus untuk mencoba membantu umcer.

Ini hanyalah masalah waktu
Jika umcer merasa sudah waktunya untuk mengungkapkan apa yang umcer rasakan, pilihlah waktu yang tepat. Hindari waktu yang tidak mendukung, misalnya saat ibu sedang tidak mood atau saat dirinya sedang sibuk. Ajak ibu mertua untuk sekedar minum kopi keluar bersama atau makan siang. Jika waktunya sudah tepat, umcer bisa pelan-pelan memasukkan topik ini ke dalam pembicaraan yang ringan.

Pilihlah kata-kata yang tepat
Selalu mulai dengan mengutarakan apa yang Anda kagumi tentang dirinya, bagaimana Anda mengapresiasikan perhatiannya kepada Anda. Ucapkan,”Ibu, saya sangat menghargai bantuan ibu kepada saya. Tapi izinkan saya mencoba untuk menangani semuanya dengan cara saya sendiri.”

Bersikap baik, bertutur cakap lemah lembut
Berusahalah untuk menjadi menantu yang baik, kalem, dan lemah lembut, dengan berbicara serta bersikap santun. Jangan lupa perlakukan gestur yang simpel namun berarti, seperti mengusap lembut tangannya, atau bahkan memeluknya. Jangan sungkan untuk sekedar mengirimkan hadiah kecil seperti bunga untuk menunjukkan perhatian umcer. Hal ini menunjukkan bahwa umcer benar-benar tulus mencintainya dan tidak berniat untuk menjauhkannya dari kehidupan umcer.

Singkat, jelas, padat
Komunikasikan setiap hal dengan ibu mertua sesuai dengan maksud yang sebenarnya. Jangan mencoba untuk memutar-mutar dan berbasa basi, karena dia akan menganggap umcer terlalu mendiktenya.

Bersabarlah
Walaupun umcer telah mencoba segala hal secara diplomatis, ibu mertua tentu akan terus bersikap defensif. Dalam hal ini, tetaplah bersabar dan terus mengingatkannya bahwa,”Terima kasih ibu, atas semua bantuannya. I love you.”

Pada akhirnya, seorang ibu hanya menginginkan untuk selalu merasa dibutuhkan untuk anak-anaknya. Jadi, tetaplah mencoba meminta saran dan nasehat tentang sesuatu hal seperti memasak yang enak ala ibu, bagaimana menyeimbangkan antara waktu bekerja dan mengurus rumah. Biarkan dia tahu bahwa umcer tetap menghargai sarannya dan ingin menjadi anak kesayangannya juga.

*Umcer ==> Umi Cerdas :)

Andai Kau Tahu Betapa Aku Mencintaimu Karena Allah



Kusadar, sebuah kesalahan dapat menjauhkan kita dari orang-orang yang kita sayangi. Namun saudariku, kuyakin engkau sadar dan tau bahwa ukhuwah ini, merupakan anugrah dari Allah. Walaupun seluruh harta yang ada di bumi ini dijual, takkan mampu mempersatukan hati ini.
Hanya Allah yang dapat menyatukan hati ini.Saudariku yang kusayangi karena Allah, kini kuteringat sebuah hadits yang isinya, “Tidaklah dua orang saling mencintai, kemudian berpisah (berselisih), melainkan karena perbuatan dosa yang dilakukan oleh salah seorang dari mereka.” hadits Hasan yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban (Mawaarid) dari hadits Abu Hurairah RA.Mungkin ini kondisi yang sedang kita hadapi saat ini, sebuah perselisihan yang mungkin karena dosa salah satu diantara kita. Cobalah aku mengintropeksi diri, mungkin perselisihan ini karena dosa yang kulakukan yang cukup besar di mata Allah, atau ketaatanku sebagai hamba berkurang, sehingga Allah merampas rasa cinta engakau padaku, menjadi benci.

Namun saudariku, aku yakin hanya Allah yang dapat membolak-balikkan hati ini. Jika diri ini salah, jangan biarkan aku terperangkap dalam kesalahan, saudariku. Tegur aku, kalau perlu, tampar aku dengan kuat! Agar aku tersadar bahwa yang kulakukan selama ini salah dan menyakiti hatimu. Sungguh saudariku, tak pernah terbesit niatan untuk melukai hatimu yang lembut itu. Aku benar-benar terperangkap dalam bayang kemarahan dan kesedihanmu saudariku. Tak kuasa jika terus berdiam diri, tanpa senyuman, tanpa canda, tanpa untaian.
Saudariku, jika engkau butuh waktu untuk menenangkan diri, akan kunanti. Sampai hati-hati ini melembut dan kembali dipersatukan oleh cintaNya. Demi Allah! Tak rela diri ini, jika harus melepaskan persaudaraan denganmu, duhai saudariku!
Kini, setiap kutatap bingkisan mungil yang telah kusiapkan untuk momen istimewamu, yang kubeli sesaat setelah ujian berakhir, diri ini tak kuasa menitikkan air mata. Kerinduan ini membuncah! Rancangan yang telah kusiapkan untuk memberikan bingkisan mungil sederhana itu sebagai salah satu tanda bahwa aku menyangimu, seolah terhempas. Sungguh, Allah-lah yang Maha Pembuat Rencana.
Kini aku terus menunggu balasan darimu. Tak kuasa diri ini berjalan dengan sapaan tak berbalas. Disini, kutetap menanti maafmu saudariku.
Kembali aku teringat perkataan Umar, “Jika Allah mengaruniakan rasa cinta kepada seorang muslim, maka peganglah erat-erat rasa cinta itu.”

Agaknya, itu yang sedang kuusahakan, saudariku.
Kini, kusadari persaudaraan ini tengah diuji. Dan mungkin, setan tengah tertawa melihat apa yang terjadi di antara kita.
Maka, terimalah maaf ini saudariku. Maaf dari seseorang yang merindukan persaudaraan denganmu. Yang takkan rela genggaman ini terlepas. Sungguh saudariku! Andai kau tau betapa aku mencintaimu.
Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar dan Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk.

Jumat, 15 Mei 2015

Pijat Bayi



Pijat bayi dapat diartikan sebagai sentuhan komunikasi yang nyaman antara ibu dan bayi. Pijat bayi pun merupakan cara yang sangat aman untuk menyembuhkan bayi yang lahir prematur. Manfaat lain untuk si bayi adalah bisa tidur lebih nyenyak dan makan lebih banyak. Pijat bayi ini cocok untuk bayi berumur seminggu - 3 tahun. Setelah dipijat, bayi Anda dapat melakukan senam bayi. Baby Care Melinda Hospital akan membuat anak Anda tumbuh sehat dan kuat. 

Mengapa bayi Anda harus dipijat ?
Mendekatkan diri antara orang tua dan anak
Berkomunikasi lewat sentuhan
Membuat si bayi akan lebih nyaman, merasa aman dan disayangi
Meningkatkan kesehatan badan si bayi, seperti : kekebalan, sirkulasi darah, dan pencernaan
Meningkatkan gerak dan koordinasi antara anggota tubuh si bayi
Membantu bayi untuk merasa percaya pada orang tuanya.

Seberapa sering bayi harus dipijat ?



 

Pada dasarnya memijat dapat dilakukan kapan pun. Jadwal memijat bayi dapat disesuai dengan aktifitas si ibu, jangan sampai ibu merasa terbebani dengan rutinitas memijat ini karena bayi biasanya sangat peka terhadap hal-hal yang membuat dirinya tidak nyaman. Begitu pula si ibu yang harus bisa lebih peka lagi, kapan saat yang tepat untuk memijat bayi.

Tips Merawat Bayi Baru Lahir


Seorang bayi dalam keluarga sangat membawa efek yang baik dalam keluarga, hal ini di karenakan bayi bisa membuat suasana rumah menjadi hangat dan menyenangkan, tetapi ada beberapa hal yang sangat penting untuk di ketahui dan diperhatikan, yaitu bagaimana cara memberikan perawatan bayi yang baru lahir serta tindakan apa yang harus dilakukan sang ibu dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi sang buah hati. Berikut adalah tips bagaimana cara merawat bayi yang baru lahir : Berikan ASI secara teratur kepada sang buah hati.


Hal pertama yang harus dilakukan sang ibu ketika pertama kali melahirkan sang buah hati adalah memberikannya ASI, mengapa ASI ? karena ASI merupakan makanan yang baik untuk bayi, selain itu ASI juga mengandung kolostrum yang bisa memberikan anti body yang berguna untuk kekebalan tubuh sang buah hati . Berikan ASI sesering mungkin, untuk menghindari gejala bayi kuning, pemebrian ASI tidak mesti terjadwalkan , berikan sesering mungkin karena rasa lapar adalah pengalaman pertama sang buah hati yang baru lahir.

Popok bayi
Cobalah untuk segera mengganti popok atau pakaian bayi anda jika habis buang air atau BAB, jangan biarkan terlalu lama karna bisa menyebabkan iritasi kulit pada bayi anda, berikan body lotions yang baik dan lulus uji klinis, agar bayi anda tetap merasa nyaman.

Memandikan bayi
Memandikan bayi merupakan cara membersihkan bayi yang efektif , Mandikan bayi pagi dan sore hari dan gunakan sabun dan shampo khusus untuk bayi. Memandikan bayi bisa membuat bayi tenang dan tertidur pulas. Setelah memandikan bayi cobalah berikan pijatan lembut kepada bayi agar bayi merasa kalau kita telah memberikan kasih sayang sepenuh hati kepadanya.

Demikianlah sedikit tips bagaimana cara merawat bayi yang baru lahir, selain hal di atas perlu di perhatikan juga suasana nyaman dilingkungan bayi kita, suasana hati sang ibu juga berpengaruh terhadap ketenangan bayi, tetap jagalah emosi anda ketika merawat bayi, berikan curahan kasih sayang sepenuh hati untuk sang bayi, dan berikan ia mainan yang bisa membuat bayi anda cerdas serta ajarkan ia segala yang bermanfaat sehingga kelak menjadi anak yang berguna, patuh terhadap orang tua dan agama dan mempunyai ahlak yang baik dan santun.

Cara Perawatan Bayi Prematur


Cara perawatan bayi prematur  butuh perawatan khusus dan lebih seksama dibanding bayi normal. Untuk perkembangan optimal bayi prematur, cipatakan suasana seperti di dalam rahim.
 
Posisi tidur. Buat ‘sarang’ di atas tempat bayi tidur dari gulungan handuk tebal yang dibentuk menyerupai huruf U. letakkan bayi dalam ‘sarang; tersebut dalam posisi seperti di dalam rahim, yakni kedua lengan dan tungkai tertekuk, serta tangan berada sedekat mungkin dengan garis tengah dan mulut. Dengan ‘sarang’ itu, setiap bayi bergerak, dia selalyu merasa idpeluk dan tidak akan kaget karena merasa terjatuh ke sisi kiri/kanan. 

Pegang bayi dengan benar, yaitu perlahan tidak membuatnya tersentak. Saat mengangkat bayi, pegang juga kedua lengannya, sedekat mungkin dengan garis tengah, selain menopang leher maupun bokong. Atau, gendong bayi dalam keadaan dibedong. 


Lampu redup saat menyusu dan tidur sehingga bayi tidur lebih lama, koordinasi bernapas dan menelan saat minum lebih baik, dan kenaikan berat badan lebih tinggi. Bila cahaya terlalu terang, bayi akan menutup mata sehingga rangsang penglihatannya kurang baik. Untuk menciptakan suasana redup, tutup sebagian atas boks bayi dengan kain gelap sehingga mirip tenda terbuka. 


Tak boleh lelah. Jangan lakukan beberapa aktivitas berturut-turut. Misalnya ganti popok, memakai baju dan menyusuinya, sehingga bayi kelelahan. Tanda bayi kelelahan adalah hilangnya kontak mata, tangan seperti menolak, tampak mengantuk, menguap berlebihan, badan menjadi kaku dan rewel.


Bebas kebisingan. Bicara pelan atau tutup pintu perlahan saat bayi tidur. Bayi perlu tidur berkualitas untuk memacu hormon pertumbuhan dan perkembangan sel otak yang optimal. 


Perawatan metode kanguru untuk mempertahankan suhu tubuh bayi, menstabilkan denyut jantung dan napas, membuat tidur lebih banyak, jarang menangis, meningkatkan produksi ASI dan bonding. Dianjurkan untuk bayi dengan berat badan di bawah 2500 gram.


Lakukan stimulasi berupa sentuhan, suara, dan penglihatan. Hangatkan telapak tangan Anda saat memegang bayi. Letakkan jari telunjuk dalam genggamannya. Bayi suka suara ibunya, ajak dia bicara ketika menyusu atau sebelum mengantuk. Dengarkan lantunan ayat Quran bila bayi bangun atau gelisah dengan volume suara lembut tidak terlalu keras. Saat bicara dengan bayi, pertahankan jarak wajah Anda 20-30 cm di hadapannya.


Hubungan Durasi Tidur dan Peningkatan Risiko Hipertensi pada Usia Lanjut dan Paruh Baya


Tidur adalah suatu kondisi ketika seseorang membiarkan tubuhnya beristirahat dengan tujuan untuk regenerasi sel dan mengembalikan energi yang hilang setelah digunakan untuk melakukan kegiatan seharian. (Artanto, 2009). Tidur mempunyai peran penting dalam fungsi kekebalan tubuh, metabolisme, memori, pembelajaran, dan fungsi penting lainnya. Ada hubungan antara tidur dengan kemampuan seseorang dalam beraktivitas. Banyak orang merasakan mood yang buruk, kelelahan dan tidak fokus saat melakukan aktivitas, diakibatkan kurang tidur di malam sebelumnya. Tapi yang menjadi perhatian penting adalah banyak orang tidak menyadari dampak kurang tidur yang berkepanjangan. Kurang tidur yang terus menerus berhubungan langsung dengan meningkatnya risiko mengalami masalah kesehatan kronis, misalnya masalah tekanan darah. (Harvard Medical School, 2011)

              Definisi tekanan darah menurut Dugdale (2011) adalah suatu ukuran kekuatan tekan darah terhadap dinding arteri saat darah dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Tekanan darah yang normal adalah sekitar 120/80 . Angka yang berada di bagian atas adalah tekanan darah sistolik (fase kontraksi jantung), dan yang bawah adalah diastolik (fase relaksasi jantung).  Sedangkan hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tekanan darah yang melebihi batas normal. Seseorang dapat digolongkan ke dalam hipertensi jika tekanan darah menunjukkan angka 140/90 ke atas dalam kurun waktu lama.
              Prevalensi hipertensi di Amerika Serikat telah meningkat selama dekade terakhir meskipun kesadaran masyarakat akan hipertensi, pengobatan, dan pengendalian penyakit juga ditingkatkan. Dan selama periode waktu yang sama, durasi tidur rata-rata masyarakat di Amerika Serikat sedang menurun yang disebabkan aktivitas masyarakat yang meningkat, sehingga mengurangi waktu yang dialokasikan untuk tidur. Kondisi ini memunculkan hubungan terkait antara prevalensi hipertensi dengan kurangnya waktu tidur seseorang. (Gangwisch et al., 2006).
          Hubungan antara lamanya tidur seseorang dengan tekanan darah dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan Gangwisch et al.(2006). Dalam penelitian tersebut didapati bahwa 24 persen dari responden  berusia antara 32 hingga 59 tahun yang tidur selama 5 jam atau kurang dalam semalam, mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi). Sedangkan responden yang tidur selama 7 hingga 8 jam semalam, hanya 12 persen yang mengalami hipertensi. Hal ini menunjukkan hubungan nyata terkait durasi waktu tidur dan potensi mengalami tekanan darah tinggi. 
               

Penelitian lain juga membuktikan hal yang sama, tetapi pada usia responden yang berbeda. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Robillard et al. (2011) yang berjudul “Sleep Deprivation Increases Blood Pressure in Healthy Normotensive Elderly and Attenuates the Blood Pressure Response to Orthostatic Challenge” menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mengubah mekanisme pengaturan tekanan darah dan dapat meningkatkan risiko hipertensi pada usia lanjut normotensif (dengan tekanan darah normal). 
                    Berdasarkan hasil penelitian, orang dewasa yang berusia lebih tua lebih berpotensi mengalami kenaikan  tekanan darah akibat dari pengurangan durasi tidur. Didapati juga bahwa ada peningkatan SBP (Systolic Blood Pressure) dan DBP (Diastolic Blood Pressure) secara drastis pada orang lanjut usia setelah kurang tidur. Hal ini disebabkan respon tekanan darah (BP) pada subyek berusia tua lebih tinggi daripada subyek yang berusia lebih muda. Selain itu, katelokolamin sistemik dan tingkat kortisol terbukti meningkat dalam kondisi tersebut. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan umur dengan perubahan respon kardiovaskular untuk eksitasi simpatik. (Robillard et al., 2011).
                 Mekanisme biologis yang mendasari hubungan antara durasi tidur yang pendek dengan dengan risiko hipertensi masih belum dapat dijelaskan, tetapi dapat diperkirakan. Menurut Gangwisch et al.(2006), tidur akan membuat denyut jantung menjadi lebih lambat dan menurunkan tekanan darah secara signifikan. Sehingga seseorang yang durasi tidurnya tergolong kurang,  akan membuat sistem kardiovaskular bekerja pada tekanan tinggi. Sehingga membuat tekanan darah dan denyut jantung  naik.
                  Durasi tidur yang pendek, selain dapat meningkatkan rata-rata tekanan darah dan denyut jantung, juga meningkatkan aktivitas sistem syaraf simpatik dan merangsang stres fisik dan psikososial, pada akhirnya bisa mengakibatkan hipertensi berkelanjutan. Selain itu, gangguan pada ritme sikardian dan keseimbangan otonom akibat sering tidur dengan durasi yang pendek juga merupakan salah satu faktor potensial dalam mekanisme ini. Durasi tidur yang pendek juga terkait dengan perubahan emosi seperti mudah marah, pesimis, tidak sabar, lelah, dan stres, yang akan membuat seseorang lebih sulit mempertahankan gaya hidup sehat, sehingga meningkatkan risiko hipertensi. (Wang et al., 2012).
             Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa tidur mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan manusia. Dan durasi adalah satu poin penting dari tidur itu sendiri. Durasi tidur yang cukup akan berdampak positif bagi tubuh, sebaliknya durasi tidur yang kurang dapat meningkatkan risiko terserang berbagai masalah kesehatan, seperti risiko hipertensi akibat kurang tidur terutama bagi orang yang berusia lanjut atau paruh baya.
Referensi :

Artanto, Y. A. 2009. Pengaruh Kurang Tidur Terhadap Tekanan Darah Pria Dewasa. Sarjana Kedokteran. Bandung:  Universitas Kristen Maranatha. [Online]. Accessed at 29 October 2012 11.22 

Division of Sleep Medicine at Harvard Medical School. 2007. Sleep and Disease Risk. [Online]. (Reviewed December 18, 2007). Accessed at 29 October 2012 15.23
Division of Sleep Medicine at Harvard Medical School. 2008. Benefits of Sleep. [Online]. Accessed at 29 October 2012 15.30

Dugdale, David C. 2011. Hypertension. [Online]. (Updated November 11, 2011). Accessed at 29 October 2012 16.05
Gangwisch, James E. et al. 2006. Short Sleep Duration as a Risk Factor for Hypertension: Analyses of the First National Health and Nutrition Examination Survey. American Heart Association Journal. [Online]. Accessed at 29 October 2012 16.30 
Robillard, Rebecca et al. 2011. Sleep Deprivation Increases Blood Pressure in Healthy Normotensive Elderly and Attenuates the Blood Pressure Response to Orthostatic Challenge. NCBI Journal. [Online]. Accessed at 29 October 2012 16.54

Wang, Qijuan et al. 2012. Short Sleep Duration is Associated with Hypertension Risk among Adults: A Systematic Review and Meta-analysis. Hypertension Research Journal. [Online]. Accessed at 29 October 2012 18.42 

NB : Tulisan ini mungkin masih belum layak dijadikan acuan, tetapi saya hanya ingin
membagikan sesuatu yang pernah saya hasilkan selama menempuh studi di semester 1

-semoga bermanfaat, salam Change- 

Rabu, 13 Mei 2015

Pendidikan Berkelanjutan Bagi Bidan


Pengertian+Pendidika

Pendidikan berkelanjutan memiliki tujuan yang komplet, salah satu demi pemenuhan standar profesi bidan. Dengan adanya pendidikan berkelanjutan seorang bidan akan lebih mengetahui perannya dalam pencapaian standar profesi bidan agar seorang bidan bekerja sesuai dengan apa yang sudah menjadi tugas dan tanggung jawabnya.

Selain itu pendidikan berkelanjutan juga akan meningkatkan produktifitas kerja dan peningkatan kualitas pelayanan kepada klien. Pelayanan kesehatan yang berkualitas tersebut akan menarik konsumen untuk memperoleh pelayanan terbaik dari seorang bidan yang professional dan memiliki sikap yang baik (soft skill). Hal ini akan meningkatkan kepuasan kosumen dan seorang bidan akan memperoleh imbalan sesuai dengan pelayanan kesehatan yang telah di berikannya.

Pendidikan berkelanjutan kepada bidan akan meningkatkan intelektual dan konseptual bidan, sehingga seorang bidan dapat memberi dan menangani klien dengan tepat dan tanggap karena telah terasahnya kemampuan seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.

Pendidikan berkelanjutan juga memberi peluang untuk meningkatkan karier seorang bidan. Karena, seorang bidan memberikan pelayanan yang berkualitas, ferfome yang baik, dan prestasi kerja yang sempurna akan memperoleh penghargaan sebagai wujud pemberian pelayanan kesehatan yang baik kepada klien.

Seorang bidan memiliki keterampilan kepemimpinan ( leadership skill ) yang sudah dibekali pada saat pendidikan sehingga mampu berhubungan baik dengan orang lain ( human relation ) dan bekerja sama dengan rekan-rekan sejawat guna memberikan pelayanan yang berkualitas bagi klien.

logo_ibi-share

Ikatan Bidan Indonesia (IBI) mendorong untuk meningkatkan pendidikan melalui kerja sama dengan Universitas dalam negeri. Pola pengembangan pendidikan berkelanjutan di rumuskan dan di kembangkan sesuai dengan kebutuhan.

Berikut perkembangan Pendidikan Bidan di Indonesia :
  • Tahun 1851 Pendidikan Bidan bagi wanita pribumi tidak berlangsung lama.
  • Tahun 1902 Pendidikan Bidan bagi wanita pribumi dibuka kembali.
  • Tahun 1950 Pendidikan Bidan, SMP + 3 tahun.
  • Tahun 1954 Dibuka sekolah guru bidan.
  • Tahun 1975-1984 Sekolah Bidan ditutup. IBI terus berjuang agar sekolah Bidan dibuka kembali.
  • Tahun 1985 Dibuka Program Pendidikan Bidan Swadaya.
  • Tahun 1989 Crash Program Pendidikan Bidan dan Penempatan Bidan di Desa.
  • Tahun 1993 Program Pendidikan Bidan B, Akper + 1 th hanya 2 angkatan.
  • Tahun 1993 Program Pendidikan Bidan C, SMP + 3 th di 11 propinsi. Pada Kongres VIII IBI di Surabaya, IBI mengeluarkan rekomendasi; agar dasar pendidikan bidan SMU terus diperjuangkan.
  • Tahun 1994 Program Bidan PTT.
  • Tahun 1996 Dibuka DIII Kebidanan.
  • Tahun 2000 Dibuka Program D-IV Bidan Pendidik.
  • Tahun 2006 Dibuka S2 Kebidanan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran .
  • Tahun 2008 Dibuka S1 Kebidanan di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
  • Tahun 2009 Dibuka S1 Kebidanan di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
  • Tahun 2011 Dibuka S2 Kebidanan di Universitas Brawijaya dan Universitas Andalas
  • Tahun 2012 Dibuka S2 Kebidanan di Universitas Hassanudin Makassar
  • Tahun 2013 Tahun 2013 Dibuka S1 Kebidanan di Universitas Andalas Padang
Pendidikan berkelanjutan sangat berpengaruh besar terhadap pelayanan kesehatan yang di berikan seorang bidan kepada kliennya. Jika seorang bidan telah manempuh jalur pendidikan berkelanjutan maka seorang bidan tersebut diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan bekerja secara professional, sehingga tercapai nya kepuasan pelayanan dari konsumen.

Dalam hal ini juga harus ada kerja sama yang saling membantu pencapaian professionalitas dalam kerja demi tercapainya penurunan angka kematian ibu dan bayi. Pendidikan berkelanjutan memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu kebidanan demi terpenuhinya kebutuhan klien. Sebagai mana yang kita ketahui di zaman sekarang ini klien memiliki kebutuhan yang begitu komplet sehingga seorang bidan harus mampu memenuhinya demi tercapainya kesejahteraan kliennya.

Birth Plan ( Rencana Persalinan )


Birth Plan (Rencana persalinan) adalah rencana tindakan yang dibuat ibu, anggota keluarganya dan bidan.

Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu.

5 komponen penting dalam rencana persalinan :

Langkah 1 : Membuat rencana persalinan Idealnya setiap keluarga seharusnya mempunyai kesempatan untuk membuat suatu rencana persalinan.
Hal-hal dibawah ini harus digali dan diputuskan dalam membuat rencana persalinan tersebut :
• Tempat persalinan
• Memilih tenaga kesehatan yang terlatih
• Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut
• Bagaimana transpotasi ke tempat persalinan
• Siapa yang akan menemani pada saat persalinan
• Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengumpulkan biaya tersebut.
• Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada.

Langkah2 : Membuat rencana untuk mengambil keputusan jika terjadi kegawatdaruratan pada saat mengambil keputusan utama tidak ada.
Penting bagi bidan dan keluarga untuk mendiskusikan:
1. Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga
2. Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan?

Langkah 3 : Mempersiapkan system transportasi jika kegawatdaruratan
Rencana ini perlu dipersiapkan lebih dini dalam kehamilan dan harus terdiri dari elemen-elemen dibawah ini :
o Dimana ibu akan bersalin (desa,fasilitas kesehatan,rumah sakit)
o Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika terjadi kegawat daruratan
o Ke fasilitas kesehatan yang mana ibu tersebut harus dirujuk
o Bagaimana cara mendapatkan dana jika terjadi kegawat daruratan
o Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial

Langkah 4 : Membuat rencana/pola menabung
Keluarga seharusnya dianjurkan untuk menabung sejumlah uang sehingga dana akan tersedia untuk asuhan selama kehamilan dan jika terjadi kegawat daruratan.Banyak sekali kasus ,dimana ibu tidak mencari asuhan atau mendapatkan asuhan karena mereka tidak mempunyai dana yang diperlukan.
Persalinan normal umumnya membutuhkan biaya yang relatif ringan. Namun, bila persalinan diperkirakan harus dilakukan dengan tindakan operatif, maka persiapan dana yang lumayan besar harus segera dilakukan.

Untuk mengetahui apakah nanti akan dilakukan sesar, pasangan harus selalu berkonsultasi ke dokter. Lewat konsultasi ini diharapkan, segala kemungkinan yang bakal terjadi bisa lebih dicermati.

Bila diperkirakan lahir dengan sesar, pasangan tentunya sudah bisa berancang-ancang mempersiapkan dananya sejak jauh hari. Bila dana sudah terkumpul, otomatis beban mental suami juga bisa lebih teratasi.

Langkah 5 : Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk persalinan.
Seorang ibu dapat mempersiapkan segala sesuatunya untuk persalinan.

Setelah minggu-minggu terakhir kehamilan anda waktu persiapan akan terasa begitu sedikit. Dan kapan waktu persalinan akan terjadi kadang tak dapat dipastikan. Adalah lebih baik jika anda sudah mempersiapkan apa saja yang harus dibawa ke rumah sakit pada saat hari yang ditunggu tersebut tiba.



Setelah kehamilan anda mencapai sekitar 7 bulan atau akhir kehamilan 28 minggu persiapkanlah barang-barang untuk persalinan yang akan dibawa ke rumah sakit dan masukkan kedalam satu tas khusus.

Dan anda tidak boleh lupa memberitahukan suami anda mengenai tas khusus yang telah anda persiapkan ini. Sehingga bila harinya tiba semuanya telah siap dan suami andapun tidak lupa untuk membawa serta tas besar yang telah anda persiapkan jauh-jauh hari sebelumnya ini.

NYERI PERSALINAN





Nyeri persalinan merupakan sensasi yang tidak menyenangkan akibat stimulasi saraf sensorik. Nyeri tersebut terdiri atas dua komponen, yaitu komponen fisiologis dan komponen psikologis.

Komponen fisiologis merupakan proses penerimaan impuls oleh saraf sensorik dan menyalurkan impuls tersebut menuju saraf pusat. Sementara itu, komponen psikologis meliputi rekognisi sensasi, interpretasi rasa nyeri dan reaksi  terhadap hasil interpretasi nyeri tersebut.

Rasa nyeri persalinan bersifat personal, setiap orang mempersepsikan rasa nyeri yang berbeda terhadap stimulus yang sama tergantung pada ambang nyeri yang dimilikinya.

Nyeri persalinan berbeda dari nyeri pada umumnya, hal tersebut dikarenakan :
1.    Nyeri persalinan merupakan bagian dari proses yang normal, sedangkan nyeri yang lain pada umumnya mengindikasikan adanya injuri atau penyakit.

2.    Seorang ibu dapat mengetahui bahwa ia akan mengalami nyeri pada saat persalinan sehingga nyeri tersebut dapat diantisipasi.

3.    Pengetahuan yang cukup tentang proses persalinan akan membantu seorang ibu untuk mengatasi nyeri persalinan yang bersifat intermitten (sementara). Nyeri persalinan tersebut dapat berakhir setelah kelahiran bayi.

4.    Konsentrasi ibu yang tertuju pada bayi dapat menjadikan motivasi bagi ibu untuk lebih toleran terhadap rasa sakit yang dirasakannya saat persalinan.

Rasa nyeri yang dirasakan seseorange merupakan akibat respon fisik dan refleks fisik. Persepsi nyeri pada setiap orang akan berbeda karena setiap orang memiliki perbedaan budaya, koping mekanisme yang digunakan, tingkat pengetahuan dan sebagainya. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri persalinan menurut Sherwen, Scoloveno & Weingarten (1999).

1.      Umur dan paritas
Serviks pada wanita multipara mengalami perlunakan sebelum onset persalinan, namun tidak demikian halnya dengan serviks wanita primipara yang menyebabkan nyeri pada primipara lebih berat daripada multipara. Intensitas kontraksi uterus yang dirasakan pada primipara pun lebih besar daripada multipara terutama, pada akhir kala I dan permulaan Kala II persalinan. Wanita dengan usia muda mengalami nyeri tidak seberat nyeri yang dirasakan pada wanita dengan usia yang lebih tua.

2.      Ras, budaya dan etnik
Berbagai data menyebutkan bahwa ras, budaya, dan etnik berpengaruh terhadap cara orang mengekspresikan nyeri. Ekspresi nyeri tersebut berdasarkan perilaku lingkungan disekitarnya. Pengkajian yang akurat tentang kemajuan persalinannya dan tingkat toleransi terhadap nyeri ibu membantu bidan dalam menentukan kemungkinan komplikasi persalinan sebagai dampak dari suatu kebiasaan atau cultural tertentu.

3.      Mekanisme koping
Setiap manusia mempunyai cara tersendiri dalam menghadapi  stress akibat nyeri yang dialaminya. Namun ketika nyeri menjadi sesuatu yang mengancam integritas individu maka akan sulit bagi individu tersebut untuk mengontrol rasa nyerinya.dalam hal ini, peran bidan adalah mengobservasi bagaimana ibu dapat menurunkan rasa nyerinya dan mengkaji efektivitas metode yang digunakannya. Meskipus demikian, tidak menutup kemungkinan bagi bidan untuk memberikan alternative metode penanganan nyeri yang familiar bagi ibu.

4.      Metode relaksasi yang digunakan
Apabila seseorang ibu yang bersalin mampu melakukan relaksasi selama kontraksi maka ibu tersebut akan merasakan kenyamanan selama proses persalinannya. Penggunaan teknik relaksasi yang benar akan meningkatkan kemampuan ibu dalam mengontrol rasa nyerinya, menurunkan rasa cemas, menurunkan kadar katekolamin, menstimulasi aliran darah menuju uterus, dan menurunkan ketegangan otot. Teknik relaksasi yang digunakan dapat berupa teknik pernapasan saat kontraksi atau menggunakan teknik relaksasi mendalam seperti hynobirthing.

5.      Cemas dan takut
Kecemasan ringan dan sedang sebenarnya akan berefek positif terhadap ibu bersalin sehingga dapat meningkatkan perhatiannya terhadap proses kehamilan dan persalinannya sekaligus dapat meningkatkan pengetahuannya tentang proses yang akan dialaminya. Akan tetapi pada kecemasan berat akan menyebabkan ketidakmampuan ibu untuk menoleransi nyeri persalinan yang dialaminya.

Cemas dan takut menyebabkan peningkatan tegangan otot dan gangguan aliran darah menuju otak dan otot. Hal tersebut menyebabkan tegangan pada otot pelvis, kontraksi uterus yang terganggu, dan hilangnya tenaga pendorong ibu selama kala II persalinan. Ketegangan yang lama akan menyebabkan kelelahan pada ibu dan meningkatkan persepsi nyeri serta menurunkan kemampuan ibu untuk mengotrol rasa nyerinya.

6.      Kelelahan
Ibu bersalin yang kelelahan tidak akan mampu menoleransi rasa nyeri dan tidak mampu menggunakan koping untuk mengatasinya karena ibu tidak dapat focus karena relaksasi yang diharapkan dapat mengurangi rasa nyeri tersebut. Kelelahan juga menyebabkan ibu merasa tersiksa oleh kontraksi sehingga tidak dapat mengontrol keinginannya untuk meneran. Pada akhir kehamilan, kelelahan lebih banyak disebabkan oleh gangguan istirahat dan kurang tidur, kurangnya cairan dan kalori yang dikonsumsi, serta ketidakmampuan ibu dalam mengelola energinya saat persalinan.

Kadangkala ibu memerlukan medikasi untuk memfasilitasi istirahat ibu saat Kala I persalinan. Metode non farmakalogi yang dapat digunakan untuk memfasilitasi istirahat ibu antara lain hipnotis dan akupressur. Selain metode tersebut, perlu diperhatikan juga intake cairan dan kalori ibu serta perubahan posisi untuk mengurangi kelelahan pada ibu.

7.      Lama persalinan
Persalinan yang lama menyebabkan ibu mengalami stress dan kelelahan lebih lama sehingga rasa nyeri akan meningkat. Lamanya waktu persalinan bisa disebabkan oleh bayi yang besar atau kelainan pada pelvis yang mengakibatkan rasa nyeri dan kelelahan yang semakin meningkat seiiring dengan lamanya proses persalinan
Waktu persalinan bervariasi pada setiap orang. Semakin lama waktu persalinan, akan menyebabkan kelelahan juga akan semakin lama, serta meningkatkan kecemasan dan rasa nyeri pada ibu bersalin.

8.      Posisi maternal dan fetal
Posisi supinasi pada ibu bersalin menyebabkan rasa tidak nyaman pada ibu, kontraksi uterus yang tidak efektif dan menyebabkan sindrom hipotensi supinasi. Sindrom tersebut disebabkan oleh penekanan uterus dan fetus pada vena cava inferior dan aorta abdomen yang mengakibatkan penurunan tekanan darah ibu dan penurunan suplai oksigen pada bayi. Dengan demikian, perlu adanya ambulasi pada ibu bersalin untuk mengurangi kelelahan dan menurunkan persepsi nyeri.

Posisi oksiput posterior pada bayi menyebabkan penekanan oksiput bayi pada area sacrum ibu di setiap kontraksi yang mengakibatkan nyeri pada daerah punggung ibu, dimana nyeri tersebut tidak hilang pada saat bebas kontraksi. Posisi oksiput posterior bayi menyebabkan persalinan lama, sedangkan nyeri punggung ibu dapat menurun apabila bayi dapat melakukan rotasi menjadi posisi oksiput anterior dan proses persalinan mengalami kemajuan.

Intensitas nyeri persalinan pada primipara seringkali lebih berat daripada nyeri persalinan pada multipara. Hal itu karena multipara mengalami effacement (penipisan serviks) bersamaan dengan dilataasi serviks, sedangkan pada primipara proses effacement biasanya terjadi lebih dahulu daripada dilatasi serviks. Proses ini menyebabkan intensitas kontraksi yang dirasakan primipara lebih berat daripada multipara, terutama pada Kala I persalinan. (Sherweb, Scoloveno, & Weingarten, 1999).

Multipara telah mempunyai pengalaman tentang nyeri pada persalinan sebelumnya sehingga multipara telah mempunyai mekanisme untuk mengatasi nyeri persalinannya. Tidak demikian halnya pada primipara, dimana proses persalinan yang dialaminya merupakan pengalaman pertama yang menyebabkan ketegangan emosi, cemas, dan takut yang dapat memperberat persepsi nyeri. Nyeri atau kemungkinan nyeri dapat menginduksi ketakutan sehingga timbul kecemasan yang berakhir pada kepanikan.

Primipara juga mengalami proses persalinan lebih lama daripada proses persalinan pada multipara sehingga primipara mengalami kelelahan yang lebih lama. Kelelahan berpengaruh terhadap peningkatan persepsi nyeri. Hal itu menyebabkan peningkatan nyeri seperti suatu lingkaran setan (Bobak, 2005; Wijosastro, 2006)
Kebanyakan primipara merespon nyeri dengan rasa takut dan cemas yang dapat meningkatkan aktifitas sistem saraf simpatis sehingga meningkatkan sekresi katekolamin (epinefrin dan norepinefrin).

Epinefrin akan menstimulasi reseptor α dan β, sedangkan norepeninefrin akan menstimulasi reseptor α.
Stimulasi pada reseptor α menyebabkan seluruh bbagian uterus berkontraksi dan meningkatkan tonus otot uterus yang dapat menurunkan aliran darah pada uterus. Sementara itu, stimulasi pada reseptor β menyebabkan uterus relaksasi dan vasodilatasi pembuluh darah pada uterus dan menyebabkan penurunan aliran darah ke plasenta. Dengan demikian, sekresi katekolamin yang berlebih akan menyebabkan penurunan aliran darah ke dan dari plasenta sehingga fetus kekurangan oksigen dan menurunkan efektifitas kontraksi uterus yang mengakibatkan proses persalinan menjadi lebih lama (Gorrie, McKinnay and Murray, 1998).

Proses persalinan menyebabkan peningkatan metabolism dan peningkatan kebbutuhan oksigen. Jika ibu mengalami nyeri dan cemas maka dapat meningkatkan metabolisme tubuhnya yang ditandai dengan pernapasan cepat untuk mengkompensasi peningkatan kebutuhan oksigen dan melapskan karbondioksida secara berlebihan.

Perubahan pada respirasi pada maternal dan metabolisme menyebabkan gangguan pada plasenta sehingga fetus kekurangan oksigen dan berlanjut pada terjadinya metabolisme anaerob. Asidosis metabolic ini tidak dapat pulih segera setelah persalinan yang berbeda dengan asidosis respiratorik yang dapat segera pulih setelah proses persalinan (Gorrie, McKinnay and Murray, 1998).

Sementara menurut Shewen, Scoloveno dan Weingarten (1999) nyeri menyebabkan peningkatan kardiak output, penurunan aliran darah ke uterus, takikardia, aritmia, takinea, hiperventilasi, dan berkeringat banyak.