Nabi
Muhammad SAW bersabda ``Sungguh akan ada
dari umatku kaum yg menghalalkan zina, kain sutera (bagi lelaki), khamr dan
alat2 musik.`` (HR. Bukhari).
Berdasarkan hadits ini, musik sangat jelas haramnya, dan keharamannya digandengkan dengan zina, kain sutera (bagi lelaki) & khamr (minuman yg memabukkan). Atsar ulama salaf : Abdullah bin Mas`ud berkata ``Nyanyian itu menimbulkan kemunafikan hati`` (Diriwayatkan Al-Baihaqi dari jalannya 10/223, dishahihkan Al-Albani dalam At-Tahrim hal 10).
Jangan sepelekan musik…dikutip
dari `sms berita muslimah.`
Sudah
tahu hukumnya, mari laksanakan…
Dulu
aku fikir kereen sekali punya koleksi lagu2 penyanyi terkenal, lagu2 berbahasa asing apalagi sampai hafal
liriknya itu kereen banget. Musik & lagu2 lokal pun yg terhitung papan atas,
keren sekali kalau koleksi lengkap. Tapi ternyata aku keliru, keliru sekali.
Yang sebenarnya keren itu adalah ketika kamu men-delete semua list music serta
lagu2 di gadged-mu. Gak pernah lagi menghabiskan waktu dengan memutar musik,
gak pernah lagi melantunkan lagu2 dari penyanyi terkenal atau siapapun itu, itu
baru kereen sekali.
Karena apa?? Yang ngakunya beragama Islam, bertuhankan Allah & Muhammad saw rasulnya tentu tahu akan hal ini. Dan tentu saja hanya sekedar tahu itu aja gak cukup, mesti dipraktekkan..!
Karena apa?? Yang ngakunya beragama Islam, bertuhankan Allah & Muhammad saw rasulnya tentu tahu akan hal ini. Dan tentu saja hanya sekedar tahu itu aja gak cukup, mesti dipraktekkan..!
Muraja`ah : Ustadz Abu Salman
Suatu ketika seorang akhowat tengah duduk bersama beberapa
temannya mengerjakan tugas kuliah. Tak jauh dari mereka, duduk pula seorang
teman. Sepertinya ia sedang menunggu kedatangan seseorang. Sang akhowat
terheran-heran melihat temannya. Telah 1 jam lebih ia duduk tanpa melakukan
apapun kecuali ia tampak berkonsentrasi penuh menghafalkan sesuatu yg tertulis
dalam kertas yg dipegangnya. Ketika rasa ingin tahunya tak terbendung lagi,
akhowat tersebut pun bertanya, apakah gerangan yg ia hafalkan? Apakah yg
tertulis dalam kertas tersebut? Betapa kagetnya ketika ia dapati isi kertas
tersebut adalah syair lagu2 (musik). Astaghfirullah..wal
`iyyadzubillahi min dzalik.
Ya ukhty, betapa melekatnya musik di kehidupan umat muslim
saat ini. Dimana pun, kapan pun, bahkan saat kondisi apapun music tidak
terlepas dari mereka. Ada pendapat yg mengatakan bahwa sesungguhnya musik membantu
proses belajar. Orang yg belajar dengan diiringi music, maka ilmu itu akan
lebih mudah terpatri di dalam dirinya. Sebagian lagi menganjurkan kepada wanita
yg sedang hamil untuk secara rutin memperdengarkan musik klasik pada usia
kehamilan tertentu untuk membantu perkembangan pertumbuhan otak sang jabang
bayi. Dan pendapat yg tak kalah jahil adalah perkataan yg menyebutkan bahwa
orang2 yg tidak menyukai musik adalah orang yg kasar hatinya. Subhanallah, Maha suci Allah dari segala apa yg mereka
tuduhkan.
Hukum Musik dan Lagu
Allah Ta`ala telah berfirman, ``Dan diantara manusia (ada) orang yg mempergunakan perkataan yg tidak
berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan
menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yg
menghinakan.`` (QS. Luqman : 6). Sebagian besar mufassir (Ulama Ahli
Tafsir) berkomentar, yg dimaksud dengan ``perkataan yg
tidak berguna`` dalam ayat tersebut adalah
nyanyian. Hasan Al-Basri berkata, ``Ayat
itu turun dalam masalah musik dan lagu.``
Rasulullah saw bersabda, ``Kelak
akan ada dari umatku beberapa kaum yg menghalalkan zina, sutera, minuman keras
dam musik.`` (HR. Bukhari dan Abu Dawud). Maksudnya adalah akan dating pada
suatu masa dimana beberapa golongan dari umat Islam mempercayai bahwa zina,
memakai sutera asli, minum minuman keras dan musik hukumnya halal, padahal
semua itu adalah haram. Imam Syafi`i dalam kitab Al-Qodho` berkata, ``Nyanyian
adalah kesia-siaan yg dibenci, bahkan menyerupai perkara batil. Barangsiapa memperbanyak
nyanyian maka dia adalah orang yg dungu, kesaksiannya tidak dapat diterima.``
Ya ukhti, telah jelas haramnya musik dan nyanyian. Maka
janganlah engkau menjadi ragu hanya karena banyaknya orang yg menganggap bahwa
musik itu halal. ``Dan jika kamu menuruti
kebanyakan orang-orang yg di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu
dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan
mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).`` (QS. Al-An`am : 116).
Adapun orang-orang yg
menyatakan tentang halalnya musik maupun mengatakan tentang berbagai manfaat
musik, maka cukuplah kita katakana kepada mereka, apakah engkau mengaku lebih
mengetahui kebenaran & kebaikan daripada Allah dan Rasul-Nya??
Ya ukhty, salah satu tanda syukurmu atas nikmat yg diberikan
oleh Allah adalah engkau menggunakan nikmat-Nya untuk beribadah kepada-Nya.
Serta engkau tidak menggunakan nikmat-Nya untuk bermaksiat kepada-Nya. Ingatlah
bahwa tidak ada sesuatu pun nikmat pada dirimu melainkan nikmat itu berasal
dari Allah. Maka janganlah engkau gunakan nikmat-nikmat Allah itu untuk sesuatu
hal yg tiada berguna terlebih lagi dengan perkara yg telah jelas keharamannya.
Ukhty, engkau telah mengetahui bahwa biasanya kesudahan
hidup seseorang itu pertanda dari apa yg dilakukannya selama di dunia, lahir
dan batin. Dan diantara tanda seseorang itu husnul khotimah atau su`ul khotimah
adalah ucapan yg sering ia ucapkan diakhir hayatnya. Karena itu, demi Allah!
Janganlah engkau menganggap remeh masalah musik ini. Engkau mungkin mengatakan,
``Ah, aku hanya mendengarnya sekali dua
kali saja. Aku mendengarnya hanya untuk mengisi waktu senggang atau ketika
bosan. Kupikir tidak akan berpengaruh pada diriku.`` Tahukah engkau ukhty, sesungguhnya pelaku maksiat itu terbiasa
karena ia mengizinkan satu dua kali tindakan maksiat. Meskipun hanya satu dua
kali, ia tetaplah maksiat dan bisa mendatangkan murka Allah.
Sekali engkau mendengar atau menyanyikannya, maka sebuah
noktah telah kau torehkan pada hatimu. Dan karena telah sekali engkau terlena,
engkau pun cenderung melakukannya lagi sehingga makin sulit engkau berlepas
diri dari musik dan nyanyian. Dan ketika musik telah menjadi kebiasaan, sungguh
dikhawatirkan ia akan menjadi kebiasaan hingga akhir hidup. Betapa sering telinga
ini mendengar kisah tentang orang-orang yg mengakhiri hidupnya dengan lantunan
musik dan lagu. Mereka tidak bisa mengucapkan syahadat Laailaha illallaah, meski dengan terbata-bata. Justru lantunan
musik yg terdengar dari lisan mereka, Na`udzubillahi
min dzalik. Meski mungkin mereka pun menginginkan untuk mengucapkan kalimat
syahadat, tetapi ternyata lisan mereka terasa `berat` dan telah terlanjur
terbiasa dengan musik.
Ukhty, kita memohon pada Allah kesudahan hidup yg baik.
Meninggal sebagai muwahid dan syahadat Laailaha
illallaah sebagai penutup hidup kita. Aamiin…
Maraji` :
1.
70 Fatwa Tentang Al-Qur`an (Abu Anas Ali
Husain Abu Luz)
2.
Berbenah Diri untuk Penghafal Al-Qur`an (Dr.
Anis Ahmad Kurzun), Majalah AsSunnah, edisi Ramadhan 06-07/Tahun XI/1428 H/2007
M
3.
Bersanding dengan Bidadari di Surga (Dr.
Muhammad bin Ibrahim An-Naim)
4.
Hukum Musik dan Lagu, Rasa`ilut Taujihaat Al
Islamiyyah,1/514-516 (Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu)
5.
Kiat Mengatasi Kendala Membaca dan Menghafal
al-Qur`an (Haya Ar-Rasyid)
Artikel www.muslimah.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar